Koreri.com, Saumlaki – Sebanyak lima pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar periode 2024 – 2029 akan terlibat dalam kontestasi memperebutkan kursi orang nomor satu di daerah itu.
Kelima paslon tersebut masing-masing Dr. Adolof Bormasa, SH.,MH dan Hendrikus Serin, SH, kemudian, paslon Melkias Sairdekut – Kelvin Keliduan.
Selanjutnya, paslon Ricky Jawerissa – dr. Juliana Ratuanak.
dr. Julianus Aboyamana Uwuratuw – Policarpus Lalamafu serta Piterson Rangkoratat – Hendrikus Jauhari Oratmangun.
Penilaian secara khusus ditujukan kepada Dr. Adolof Bormasa, SH.,MH dan Hendrikus Serin, SH.
Dua sosok yang dikenal rendah hati dan sangat dekat dengan masyarakat.
“Jika yang lain baru belajar jadi bos, antua ini (Bapak Adolof Bormasa) pernah menjadi Kapolres 3 kali, sudah teruji. Pemimpin yang teruji. Anak-anaknya Akpol dan Akmil. Maka lebih fokus pimpin daerah Kepulauan Tanimbar kelak,” begitulah teriakan Heri Lerebulan mengawali sosialisasi di alun-alun desa Lelkoly Arui Das kecamatan Wertamrian, Sabtu (21/9/2024).
Sambil menunjuk ke arah Hendrikus Serin, Lerebulan juga mengajak masyarakat Arui mengingat kembali akan sejumlah karir dan pengalaman anggota DPRD aktif itu.
“Lalu antua Serin ini dong (mereka) pikir dia punya rambut putih, tapi dong lupa kalo antua pernah di Bawaslu, antua pernah di KPU, DPRD dan juga Ketua Partai Hanura. Jangan pandang enteng. Jika antua Bormasa namsobak (pengen makan ikan), di tangan Serin inilah dia akan di beri ikan besar karena punya kalawai (alat tikam ikan) secara struktur adat di desa Arui,” cetusnya disambut teriakan warga.
Hendrikus Serin pun berdiri menyapa masyarakat desa Arui dengan jargon ‘Barsih Broooooo, Maju, Sejahtera, dan Beradat”.
“Itu adalah rencana dan program kami untuk Tanimbar. Kami tidak merasa kawatir bahwa sudah ada yang bajalan dan mencari KTP-KTP untuk dibeli. Karena kami percaya bahwa bumi Duan Lolat ini belum kehilangan adat istiadatnya. Sehingga kami harus mempersiapkan semua persyaratan rekomendasi,” tandas pria yang tampil dengan ciri khas rambut putih ini.
Sementara, Bormasa dikesempatan itu, tak langsung berbicara.
Seperti biasanya, dia selalu menghibur masyarakat dengan lantunan musik-musik Maluku.
Di Alun-alun Arui Das, Bormasa mengajak seluruh masyarakat memuji Tuhan dengan lagu ” Tiada yang Mustahil”.
“Niat saya untuk menjadi Bupati padahal saya sudah pensiun dan tinggal menikmati masa tua bersama istri dan anak cucu. Namun beban di hati untuk memajukan Tanimbar, sejahtera serta beradat adalah kerinduan saya selaku anak asli Tanimbar yang lahir besar di Adodo Forfata” ungkap pria yang akrab di sapa Opa itu.
“Waktu saya jadi Kapolres itu, bapak ibu dong senang kan seng? Saya juga pilih HS yang sederhana juga seperti saya. Karena jika pilihan yang high class, biaya perawatan terlalu tinggi. Daerah ini butuh orang-orang yang apa adanya,” ujarnya.
Pria yang tampil khas dengan kumis tebal ini, punya mimpi akan bangun pabrik beras di Tanimbar, yakni di pulau Selaru dan di pulau Yamdena. Tujuannya agar beras tidak lagi di datangkan dari luar dalam jumlah banyak.
Termasuk jagung juga yang secara nasional hanya 60 persen dan 40 persennya diimpor dari luar negeri.
Lumbung jagung nasional khusus Indonesia Timur, hanya ada di Manado, Kupang dan Papua.
NKTan