Biak Papua Terpilih dari 17 Provinsi Prioritas Gelar “Zero Dose Immunization”

Biak Papua Terpilih dari 17 Provinsi Prioritas 2

Koreri.com, Biak – BKKBN menggelar kegiatan Pendampingan TPK dengan Materi Tema Zero Dose Immunization pada 17 Provinsi Prioritas di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua bertempat di Swissbel Hotel Cenderawasih Biak, Senin (8/10/2024).

Sejumlah Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) se-Kabupaten Biak Numfor turut terlibat dalam aksi  yang mengusung materi “Zero Dose Immunization”.

Kepala BKKBN Papua Charles Brabar menegaskan Biak Numfor terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan  Zero Dose Immunisation dari 17 provinsi yang ditunjuk di Indonesia

“Dari Papua itu diambil dari Biak dan kabupaten Supiori. Mengapa diambil Kabupaten Biak Numfor karena perkembangan aksi stunting di Kabupaten Biak Numfor ini bisa terukur, bisa kita tahu proses perkembangan setiap tahunnya terjadi penurunan angka stunting. Kita tahu karena disini aksi konvergensinya dari aksi 1-8 setiap tahunnya itu berjalan rutin,” ungkap Charles

Ditambahkan, juga penjenjangan rembuk stunting yang dilakukan di Pemerintah Kabupaten itu juga jenjang nya sampai ke distrik dan Kampung

“Jadi, penjenjangan dan indikator-indikator yang ditentukan ini dapat mendongkrak untuk penilaian pemerintah pusat dalam rangka percepatan penurunan stunting maka Biak ini menjadi satu target dimana kita meningkatkan semua komponen yang pentahelix dalam hal ini supaya mereka itu bisa termotivasi,” tuturnya

Dikatakan,  hari ini dilakukan zero dose immnuzation idi Biak Numfor diharapkan semua tahapan imunisasi yang dilakukan diyakini sudah pada 100% dari semua indikator namanya spesifik. indikator spesifik adalah  untuk kesehatan lalu Indikator sensitif itu adalah semua komponen yang terlibat dari Kementerian dan lain sebagainya.

“Kita berharap bahwa semuanya ini menjadi termotivasi dan kita tetap tidak berhenti membicarakan tentang stunting, kita juga berharap untuk pemerintahan Presiden Prabowo agar Kabupaten Biak Numfor akan kita genjot terus untuk menjadi sebuah kabupaten yang rendah dengan masalah stunting,  dan perilaku hidup sehat beserta budaya kehidupan masyarakat itu sangat peduli terhadap masalah kesehatan,” bebernya

Terkait penurunan stunting Kepala BKKBN Provinsi Papua menjelaskan, dirinya tetap optimis untuk turunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Biak Numfor yaitu dari 6,10% diharapkan  lebih turun lagi

“Kita berharap begitu Biak ini tetap akan mengalami penurunan stunting “apabila” pemerintahan Biak Numfor ini tetap konsen pada masalah stunting,” katanya

Biak jika mau dijadikan sebagai icon model atau roll model maka Pemda harus terkonsentrasi secara struktural. Yang artinya pemerintahnya, semua komponen yang berkompeten harus melakukan pendekatan pentahelix

“Saya mau Kabupaten Biak Numfor dijadikan icon percepatan penurunan stunting yang paling terendah di Indonesia dan ini akan diapresiasi apabila Pemerintah daerahnya terus-menerus berkoordinasi mendudukan permasalahan stunting ini karena penting untuk semua komponen dari kementerian dan lembaga. Kita harus hidup bareng dan berbicara sehingga kita jadikan Biak Numfor ini menjadi sebuah kabupaten yang bisa terapresiasi karena percepatan penurunan stuntingnya,” imbuhnya.

Ditegaskan, salah satu strategi yang harus dikuatkan adalah tim percepatan penurunan stunting (TPPS) itu selalu dikuatkan oleh tim pendamping keluarga (TPK).

“Bagaimana mau berkoordinasi apabila tidak pernah kumpul mereka, mendengar keluh kesah mereka maka disitulah bisa ketahui bahwa semua siap bekerja di lapangan tetapi ditopang oleh pemerintah atau tidak,” tegasnya.

“Hal ini yang ini harus kita buat, mereka setiap hari bertugas di Posyandu bertugas untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan di lingkungan tempat tinggal mereka dan juga secara formalnya mereka juga dibutuhkan di lingkup formal yang ada di lingkungan mereka tetap disinilah kita seringkali abaikan tim pendamping keluarga ini padahal mereka adalah ujung tombak penggerak masyarakat kita yang selalu mendampingi ketika ke Posyandu, ketika menimbang, ketika ada yang sakit dan lain sebagainya, ini kan kader Posyandu yang sudah terikat dengan tim PKK distrik PKK Kampung,” tukas Charles.

HDK

Exit mobile version