Koreri.com, Jakarta – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya (PBD) nomor urut 1 Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw akan menjadikan budaya serta bahasa ibu atau bahasa daerah sebagai aset berharga bagi orang asli Papua (OAP).
Calon Gubernur PBD nomor urut 1 Abdul Faris Umlati menegaskan, jika pasangan dengan jargon ARUS ini mendapatkan amanah dari rakyat pada tanggal 27 November 2024 untuk memimpin Provinsi termuda ini maka budaya dan bahasa ibu wajib dijaga sebagai aset penting OAP.
AFU dan Petrus yang merupakan OAP keturunan mama itu berkomitmen akan melindungi budaya maupun bahasa ibu atau bahasa daerah.
Tujuannya tak lain untuk mengantisipasi kepunahan akibat kemajuan teknologi.
Menurut Bupati Raja Ampat dua periode ini bahwa kedepan rujukannya akan dituangkan dalam satu produk hukum yaitu Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan terhadap budaya, adat istiadat dan bahasa daerah di PBD.
“Apa yang akan kami lakukan nanti akan bermanfaat bagi orang banyak, khususnya terhadap orang asli Papua yang ada di pesisir maupun di pegunungan,” ujarnya.
Dalam debat kandidat pertama, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diselenggarakan KPU PBD, Paslon nomor urut 1 Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS) tampil tenang memaparkan visi, misi, serta program kerja.
KENN