Lawan Rekom DPP, Ketua DPD Perindo Sebut Paslon DAMAI Masa Depan Teluk Bintuni

IMG 20241023 WA0070

Koreri.com, Bintuni– Dukungan politik kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni nomor 2 Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu tak terbendung, mulai dari para tokoh, kelompok masyarakat adat, hingga akar rumput.

Kali ini Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Teluk Bintuni, Edison Orocomna memilih berbeda dukungan politik dengan Dewan Pengurus Pusat Partai besutan Angela Tanoesoedibjo.

Rekomendasi DPP Partai Perindo yang mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yohanes Manibuy – Joko Lingara namun perintah DPP tersebut tidak dilaksanakan Edison Orocomna selaku Ketua DPD Perindo Teluk Bintuni.

Mantan ketua tim pemenangan PMK2 jilid I itu memilih mendukung dan memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Daniel Asmorom – Alimudin Baedu yang diusung partai NasDem bersama Demokrat.

Dalam orasi politiknya saat kampanye pasangan cabup dan cawabup dengan jargon DAMAI di Argosigemerai SP5, Distrik Bintuni Timur, Selasa (23/10/2024), Edison Orocomna menegaskan sudah bulatkan tekadnya untuk memenangkan pasangan ini.

Edison mengungkapkan bahwa meskipun dirinya sempat berniat untuk mencalonkan diri sebagai Bupati, namun niat tersebut harus kandas karena adanya campur tangan yang disebutnya sebagai “mafia politik.”

“Saya di Jakarta untuk mengurus rekomendasi Partai Perindo, namun partai itu diambil dari saya dengan harga Rp 7 miliar,” ujar Edison dengan tegas dihadapan para pendukung sembari mengaku kecewa dengan praktik politik uang yang merusak proses demokrasi di Teluk Bintuni.

Tokoh intelektual Moskosa ini melihat pasangan DAMAI sebagai harapan besar bagi masa depan Teluk Bintuni, terutama untuk mengembalikan perputaran ekonomi yang berpihak pada masyarakat.

“Jika kita ingin uang kembali beredar di Teluk Bintuni, pilihlah anak asli tujuh suku, Daniel Asmorom,” ujarnya.

Orocomna mengajak masyarakat Teluk Bintuni untuk tidak salah memilih pemimpin, karena berdampak Teluk Bintuni akan semakin tertinggal dan ekonomi akan semakin parah.

Edison juga mengkritik sejumlah kelompok yang disebut sebagai pemborong partai politik, dengan menghabiskan hingga Rp 60 miliar, dengan merasa heran Dia mempertanyakan sumber uang tersebut dan khawatir jika pihak tersebut berkuasa, APBD Teluk Bintuni akan terkuras untuk diduga kepentingan pribadi, bukan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Pertanyaannya, uang itu dari mana? Jika mereka yang berkuasa, APBD Teluk Bintuni pasti akan dipakai untuk memenuhi hasrat pribadi mereka, dan sudah pasti uang tidak akan beredar di sini,” tandasnya.

Edison juga telah menyampaikan pesan kepada keluarga besarnya di Moskona agar seluruh masyarakat Moskona agar bersatu mendukung pasangan Daniel-Alimudin.

TIM

Exit mobile version