Koreri.com, Sorong – Calon Gubernur Nomor Urut 1, Abdul Faris Umlati (AFU) bersama calon wakilnya Petrus Kasihiw terus bergerak menemui masyarakat di berbagai kawasan di wilayah Papua Barat Daya diantaranya yaitu Kota Sorong.
Paslon dengan jargon ARUS ini menawarkan sejumlah program kerja yang akan dilaksanakan jika nantinya terpilih memimpin PBD.
Kepada simpatisan pendukung pasangan ARUS saat pertemuan di Moyo, Km 12, Kota Sorong, Jumat (25/10/2024), AFU mengatakan, bukan soal yang sulit bagi dirinya dan Petrus Kasihiw yang sama-sama berpengalaman memimpin kabupaten dua periode berturut-turut.
“Ada yang namanya kartu ‘Sa Suka Ko, Ko Suka Sa’. Kartu itu akan menjadi data base untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu,” jelasnya.
Kartu ini secara teknis akan digunakan sebagai akses untuk menerima layanan beasiswa dan bantuan pendidikan, kesehatan gratis, bantuan modal usaha dan lain-lain.
Di kesempatan itu juga, AFU mengulas tentang program unggulan di Raja Ampat yang digagas oleh Pemda Raja Ampat di masa kepemimpinannya sebagai Bupati. Yakni, program perlindungan bagi pekerja non upah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Program ini akan memproteksi para pekerja non upah, bahkan ketika mengalami kecelakaan kerja,” sebutnya.
AFU menekankan, pekerja non upah ini bukan berstatus sebagai PNS, TNI, Polri dan bukan karyawan BUMN/BUMD. Tapi, mereka yang bekerja sebagai penjual pinang, penjual BBM eceran, pejasa ojek, buruh bangunan, nelayan, petani dan sebagainya.
Tak hanya itu, AFU mengungkapkan, para Pendeta, Ustad, Pastor serta Tokoh-tokoh agama lain, juga masuk dalam klaim program tersebut.
Ia mencontohkan, di kabupaten Raja Ampat, masyarakat akan menerima klaim itu, ketika mengalami kecelakaan kerja, bahkan sampai meninggal. Nilainya, bisa mencapai Rp 42 juta untuk yang meninggal, dan diberikan kepada pihak keluarga guna mengurus keperluan duka.
Dari dana tersebut, ketika ada kelebihan, maka uangnya akan dipakai oleh keluarga sebagai modal usaha agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
“Pemerintah sangat memahami, andaikan suaminya mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal, maka istri dan anak-anaknya harus mendapat jaminan hidup. Dan untuk pendidikan, kami berikan beasiswa hingga perguruan tinggi,” pungkasnya.
RED