Koreri.com, Aimas – Komisi Pemilihan Umum Provinsi (KPU) Papua Barat Daya (PBD) kembali menggelar debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Aimas Convention Center (ACC) Kabupaten Sorong, Rabu (30/10/2024) malam.
Lima pasangan calon masing-masing nomor urut 1 Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw, Paslon nomor urut 2 Gabriel Asem – Lukman Wugaje, Paslon nomor urut 3 Elisa Kambu – Ahmad Nausrau, Paslon nomor 4 Joppye Onesimus Wayangkau – Ibrahim Wugaje serta pasangan nomor urut 5 Bernard Sagrim – Sirajudin Bauw menyampaikan visi-misi, menjawab pertanyaan panelis serta saling adu argumen terkait ide dan gagasannya ketika mendapatkan amanah dari rakyat memimpin Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029.
Lebih khusus paslon Gubernur dan Wagub dengan jargon ARUS tampil maksimal di Debat publik kedua dibanding dengan acara yang sama sebelumnya.
Sosok pemimpin yang sudah berpengalaman sebagai Bupati pada dua kabupaten berbeda di PBD dan Papua Barat ini dengan tegas bercampur senyum menjawab pertanyaan panelis maupun kandidat paslon Gubernur – Wagub lainnya.
Kemudian lanjut dia menjelaskan, sistem yang ada sudah tercipta dari hulu ke hilir dan Pemerintah daerah hanya bisa menyelesaikan dengan menyiapkan berbagai sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM).
Pria yang sering disapa AFU ini menegaskan bahwa hal yang terpenting yang dapat dilihat bahwa secara bukti dirinya telah berhasil meraih 9 WTP selama memimpin pemerintahan.
“Saya kira itu bukan sebuah hadiah atau mimpi tapi itu bukti bahwa pengelolaan keuangan daerah atau tata kelola pemerintahan yang baik secara good government, good governance telah kita lakukan,” tegasnya.
“Tapi bagaimana mengkolaborasikan dan mengajak para Bupati dan Wali Kota untuk mensinergikan program-program prioritas dan strategis baik di kabupaten/kota, provinsi juga pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Cawagub Petrus Kasihiw mengaku sangat enjoy di debat publik kedua.
“Ya hari ini kita enjoy, kita menikmati debat ini karena kita berpengalaman. Kita sudah dua periode di pemerintahan masing-masing, kita punya pengaruh, kita sudah lakukan banyak hal,” bebernya.
Petrus kemudian menyebutkan ada sejumlah inovasi yang berhasil meraih pengakuan dunia juga di daerah.
Bahkan di pemerintahan, Petrus mengaku pernah mendapat WTP sebanyak 8 kali hingga menyangkut pembinaan kepegawaian berbuah award dari Pemerintah pusat mengenai pengelolaan sesuai dengan sistem merit.
“Jadi pemerintahan yang baik ditentukan oleh birokrasi yang baik untuk melaksanakan tugas- tugas pemerintahan. Dan untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur nanti, itu sudah kita lakukan,” tegasnya.
Petrus kemudian memberi bukti pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Kenapa IPM menjadi ukuran? Itulah bentuk kesejahteraan yang bisa digambarkan dan itu secara dunia diakui,” pungkasnya.
KENN