Koreri.com, Sorong – Menjelang hari pencoblosan kepala daerah serentak tanggal 27 November 2024 mendatang, situasi kamtibmas di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya (PBD) dilaporkan kini dalam taraf mengkhawatirkan.
Hal itu menyusul sejumlah insiden dipicu akibat peredaran minuman keras (miras) secara bebas di daerah itu.
Terbaru, insiden pembakaran rumah warga dilaporkan terjadi di ibukota Distrik Sausapor yang bermula dari adanya perselisihan antara pendukung pasangan calon.
Legislator PBD Frengky Baru langsung menyoroti kondisi itu.
Ia mendesak Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu dan Kapolres setempat untuk segera mengambil langkah tegas demi mengamankan situasi di wilayah itu.
Khususnya terhadap penjual miras di wilayah Tambrauw.
“Saya selaku anggota Dewan Provinsi Papua Barat Daya dari perwakilan Tambrauw meminta kepada saudara Pj Bupati untuk mengeluarkan edaran atau perintah tegas kepada para pemilik toko minuman keras untuk tidak melakukan aktivitas penjualan hingga selesai Pilkada,” desak Frengky dalam pernyataannya kepada Koreri.com, Rabu (13/11/2024).
Tak hanya Pj Bupati, ia juga mendesak Kapolres segera menindak tegas para penjual minuman keras jika tidak taat pada aturan.
Frengky mengakui akhir-akhir ini situasi kamtimas di Kabupaten Tambrauw sudah tidak aman lagi. Bahkan kini mulai merembet terjadinya konflik antara pendukung calon yang satu dengan calon lainnya hingga menimbulkan kerugian materi seperti rumah dirusak termasuk pembakaran atribut calon.
“Sehingga jangan sampai terjadi hal yang begitu besar seperti jatuhnya korban jiwa,” akuinya.
Frengky secara khusus meminta pemilik toko miras di Tambrauw harus segera ditertibkan.
Ia mengaku mendapatkan kabar soal miras yang belakangan ini didatangkan dari Kota dan Kabupaten Sorong.
“Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Tambrauw dengan aman dan damai. Siapapun yang terpilih dialah pemimpin yang sesuai kehendak hati rakyat,” pungkasnya.
KENN
