Koreri.com, Manokwari – Menyambut lahirnya daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Manokwari Barat, masyarakat akar rumput suku Mpur Sour, Mpur Wout dan Irires telah sepakat untuk satukan barisan.
Aksi ini tujuannya untuk membantah sikap segelintir elit politik yang membangun narasi yang justru bertentangan dengan apa yang menjadi aspirasi dan keinginan masyarakat akar rumput.
“Tanggal 18 Januari 2025 tim rekonsiliasi sudah menggelar pertemuan bersama masyarakat di Kebar kemudian dilanjutkan tanggal 19 Januari 2025 di Amberbaken. Hasil dari pertemuan ini kedua kelompok masyarakat baik Mpur Wout maupun Sour dan Irires telah bersepakat untuk bersatu menjemput lahirnya DOB baru,” tegas Ketua Panitia Rekonsiliasi DOB Manokwari Barat dan Mpur Nico Anari, S.T dalam keterangan persnya yang diterima media ini, Rabu [22/1/2025].
Nico Anari mengatakan, alasan utama masyarakat akar rumput minta pemekaran DOB untuk memperpendek rentang kendali dan program pemerintah dapat tepat sasaran.
Salah satu kebutuhan mendasar yang masih dikeluhkan masyarakat sepempat yaitu sulitnya akses jalan yang menghubungkan wilayah Amberbaken atau pun Kebar menuju ke Ibu kota Fef maupun Sorong, Papua Barat Daya.
Masyarakat lebih mudah ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat ketimbang ke Papua Barat Daya.
“Masyarakat di akar rumput telah lama menderita dan mereka menyampaikan sangat merindukan adanya pemekaran sehingga bisa mendapatkan akses pembangunan yang baik,” urai Nico.
Anari minta seluruh elemen masyarakat baik tokoh masyarakat, legislatif, maupun eksekutif di Kabupaten Tambrauw, Manokwari serta Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk bersinergi agar tujuan pemekaran DOB bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah Mpur dapat terealisasi.
“Kami harapkan agar semua pihak baik masyarakat maupun kelompok elit politik jangan bangun narasi yang seolah-olah mau memutar balik fakta. Mari sekarang kita bersatu untuk menjemput DOB baru,” tandas Nico Anari.
Senada dengan itu, Tokoh Intelektual Suku Mpur, Marinus Bonepay mengingatkan semua pihak agar bersatu menjemput lahirnya calon Daerah Otonomi Baru.
Diakuinya penderitaan dan kesulitan rakyat di wilayah Mpur yang selama ini belum mendapatkan sentuhan pembangunan sudah saatnya bersatu dan memperjuangkan lahirnya DOB.
“Mari kita sukseskan pertemuan tanggal 28 Januari 2025 agar kita semua bersepakat dua tim ini menjadi satu dan kita rumuskan satu pokok pikiran yang nanti akan kita bawa ke pemerintah pusat di Jakarta,” jelas Marinus.
KENN