Reses di 3 Titik Dapil Teluk Bintuni, SASE Siap Bawa Sejumlah Aspirasi ke Paripurna DPR PB

SASE Reses 3 Titik di Bintuni
Wakil Ketua II DPR PB Syamsudin Seknun, S.Sos., S.H., M.H saat menjaring aspirasi pada tiga titik di daerah pemilihannya yaitu Kabupaten Teluk Bintuni. Salah satunya di Kampung Awaba sekaligus meresmikan Taman Baca Pelita Kasih Papua / Foto : Ist

Koreri.com, Bintuni – Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR-PB) melaksanakan reses I tahun 2025 selama 8 hari yang berlangsung sejak Kamis (6/2/2025) sampai Jumat (14/2/2025).

Di reses ini, setiap anggota DPR PB menjaring aspirasi masyarakat (Asmara) di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Wakil Ketua II DPR PB Syamsudin Seknun, S.Sos., S.H., M.H menjaring aspirasi pada tiga titik di daerah pemilihannya yaitu Kabupaten Teluk Bintuni.

Tiga titik yang didatangi Anggota Fraksi NasDem DPR PB ini diantaranya Harmony Schoool Teluk Bintuni, Kemudian bertemu dengan organisasi Aisyiyah dari Muhammadiyah dan peresmian Taman Baca Pelita Kasih Papua di kampung Awaba, dimana program pendidikan tersebut didorong wakil rakyat dua periode ini.

Dalam reses I tahun 2025 ini selain persoalan pendidikan, ia juga bertemu dengan masyarakat akar rumput menjaring sejumlah aspirasi.

Dalam keterangan persnya kepada koreri.com, Sabtu (15/2/2025), Syamsudin Seknun menjelaskan untuk reses kali ini telah dimulai sejak Kamis (6/2/2025) dengan menyambangi 3 titik sesuai arahan atau petunjuk teknisnya.

Pertemuan pertama itu berlangsung di Harmoni School internasional.

Di pertemuan itu menjadi aspirasi mereka yaitu menyangkut dengan perlu adanya perhatian Pemerintah untuk bagaimana mengembangkan pendidikan dan suport  sektor tersebut yang ada d Teluk Bintuni.

“Karena yang jelas bahwa harapan mereka disana itu walaupun kewenangan yang diberikan oleh UU itu pengelolaan SD , SMP, dan SMA itu sudah di kabupaten tapi Pemerintah provinsi juga perlu harus memberikan perhatian khusus juga untuk menunjang kegiatan-kegiatan lainnya sehingga itu jadi harapan mereka,” ungkapnya.

Kemudian, aspirasi menyangkut program Makan Bergizi Gratis yang sampai saat ini belum berjalan di Teluk Bintuni.

“Setelah kami cek itu juga belum berjalan. Apakah mungkin itu di semua sekolah atau tidak tapi yang kami temukan itu belum berjalan,” sambung  pria yang akrab disapa SASE ini.

Beberapa masukan yang disampaikan terkait MBG ini juga berkaitan dengan harapan masyarakat disana bahwa kalau bisa pihak sekolah yang harus diberikan peran untuk memberdayakan serta membantu menjalankan program itu.

“Karena yang kita tahu selama ini kan dari vendor yang dibentuk, tapi paling tidak vendor ini harus bekerja sama juga dengan sekolah. Perlu harus ada sinergi antara pihak sekolah dan vendor karena sudah barang tentu masing-masing punya murid yang berbeda-beda,” lanjutnya.

Diharapkan vendor berpikir untuk bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar sekolah.

“Kalau bisa masyarakat yang ada di sekeliling masing masing sekolah diberdayakan sehingga ekonomi juga bisa tumbuh,” imbuh SASE.

Kemudian, ada beberapa aspirasi juga dari masyarakat itu terkait tentang air bersih dengan akses penerangan berupa lampu-lampu jalan. Juga terkait dengan pelayanan Pemerintah provinsi untuk memberikan perhatiannya membuka akses di kampung-kampung itu.

“Karena sampai saat ini kan daerah-daerah juga terisolir. Itu yang jadi harapan juga supaya ada perhatian juga dari Pemerintah provinsi untuk bagaimana membuka daerah terisolir yang selama ini mungkin Pemda kabupaten sudah melakukan pembangunan. Tapi perlu juga harus ada perhatian dari Pemerintah provinsi,” cetusnya.

Titik berikutnya, reses di Kampung Awaba dimana sekaligus juga diresmikan Taman Baca Pelita Kasih Papua.

“Itu program dari saya selaku Anggota DPR Papua Barat bekerjasama dengan Yayasan Pelita Kasih Papua untuk melakukan bimbingan belajar kepada anak anak asli Papua dan pendatang yang ada di Bintuni, pendidikan gratis untuk matematika, bahasa Inggris dan yang lain,” beber SASE.

Satu titik lagi, reses di organisasi Aisyiyah Muhammadiyah Teluk Bintuni.

Mereka pun berharap juga soal masalah pendidikan ada perhatian dari Pemerintah provinsi.

“Paling tidak juga memberikan perhatian juga kepada sekolah sekolah swasta yang ada di sana baik yang ada dibawah pengelolaan Yayasan Islam maupun Kristen dan Katolik,” pintanya.

Disinggung soal tindaklanjut dari reses tersebut, SASE memastikan akan dibawa dalam paripurna nanti.

“Aspirasi ini semua akan kami bawa dalam paripurna. Jadi pokok pikiran itu disatukan dan kemudian di bawa dalam paripurna. Selanjutnya kita akan sampaikan itu ke Pemerintah  daerah. Karena dalam waktu dekat ini akan ada Musrembang maka teman-teman akan input itu  masuk dalam pokok pikiran semua teman-teman dan akan dibawa dalam paripurna,” pungkasnya.

KENN

Exit mobile version