Koreri.com, Sorong – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sorong menggelar perkemahan akbar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bapak Pandu Sedunia Robert Stephenson Smyth Baden Powell ke 168 tahun selama 5 hari, 21 – 25 Februari 2025.
Acara pembukaan berlangsung di lapangan Klasis GKI Sorong, Kelurahan Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong, Jumat (21/2/2025).
Tokoh Pramuka sedunia yang akrab disapa Lord BadenPowell lahir di London, 22 Februari 1857 silam.
Perkemahan akbar berlangsung hingga 25 Februari 2025 ini mengusung tema “Bersatu dan Berkarya Membangun Generasi Hebat”.
Total giat perkemahan diikuti sekitar 1.700 peserta yang terdiri berbagai tingkatan mulai dari Penggalang yaitu dari SD kelas 4 – kelas 6 (usia 11 – 15 tahun), Penegak (usia 16 – 20 tahun) dan tingkat Pandega (usia 21 – 25 tahun) hingga ke tingkat pembina.
Mamangsa dalam sambutannya menekankan bahwa Pramuka hadir untuk memberi penguatan baik secara non formal buat pendidikan karakter maupun dalam rangka membangun keutuhan semangat nasionalisme.
Semangat nasionalisme ini telah dimulai sejak para tokoh pendiri Pramuka menggagas serta menanamkan jiwa-jiwa luhur yang kuat dalam hati setiap generasi muda lewat Tri Satya dan Dasa Darma.
Juga lanjut Mamangsa, dengan melibatkan pula semua komponen masyarakat termasuk pemilik-pemilik ulayat dan adat dalam menjaga persatuan kebangsaan Indonesia.
“Kita berbeda tetapi kita tetap satu dan sekalipun kita berbeda kita adalah satu bangsa Indonesia dan sekalipun kita berbeda-beda kita tetap disatukan oleh organisasi kepemudaan yang kokoh yang bernama Gerakan Pramuka Indonesia,” cetusnya.
“Tapi lebih daripada itu Pramuka adalah tentang bagaimana kita melebur perbedaan tadi dan membangun persatuan yang kokoh, persatuan dalam kebhinekaan, persatuan yang dibangun dalam Pramuka yang berasaskan tunggal Ika kita berbeda-beda tapi kita tetap satu,” yakinnya.
Mamangsa mengingatkan pula dalam perbedaan untuk membangun persatuan perlu juga menjaga nilai-nilai luhur adat bangsa Indonesia.
Karena Pramuka sejatinya adalah satu organisasi yang membangun nilai-nilai luhur berasaskan Dasa Darma dan Tri Satya yang di dalamnya terkandung nilai-nilai untuk menjaga alam sekitar.
Diakhir sambutannya, Mamangsa menyampaikan pesan dan harapannya.
“Harapan saya selama perkemahan ini berlangsung kita tetap membangun, menyentak kesadaran kita untuk persatuan dan kebersamaan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya di tempat dimana kita ada, sesuai dengan pepatah Dimana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung,” pungkasnya.
ZAN