PSU di Pilgub Papua, BTM : Saya Berdiri Sebagai Pejuang, Bukan Seorang Yang Kalah

IMG 20250226 WA0012

Koreri.com, Jayapura – Benhur Tomi Mano, resmi menyampaikan pidato perdana setelah Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya memutuskan untuk dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) akibat dari syarat administrasi Yermias Bisai bermasalah.

Dalam pidato yang disampaikan setibanya di Jayapura, Rabu (26/2/2025) pagi tadi, BTM menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi selama pilkada Papua berlangsung.

“Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hari ini saya, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM, dapat kembali ke tanah kelahiran, Kota Jayapura, setelah melalui rangkaian panjang persidangan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia terkait Pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Papua,” ujarnya

BTM menegaskan bahwa perjuangan belum selesai.

“Hari ini saya berdiri di sini bukan sebagai seorang yang kalah, tetapi sebagai seorang pejuang yang masih tegak berdiri Kita telah melalui banyak rintangan, dari awal pencalonan hingga kini, tetap saja ada yang berusaha menghambat perjuangan kita,” tegasnya.

“Kita pernah direbut haknya, kita pernah dijegal, tetapi kita tidak pernah menyerah Dan hari ini, meski kita masih harus menghadapi ujian lain, kemenangan itu sudah di depan mata.
Mahkamah Konstitusi telah memutuskan dua hal yang mendasar,” terangnya.

Yang pertama, MK memutuskan untuk mengganti Calon Wakil Gubernur Yermias Bisay hanya karena persoalan administrasi yang sepele di mata banyak orang.

“Ini bukan sekadar pergantian nama, ini adalah upaya menghalangi kebersamaan kita yang telah terjalin kokoh. Namun, ingat baik-baik, perjuangan bukan tentang siapa yang berdampingan dengan saya, tetapi tentang rakyat Papua yang berada di belakang kita,” tegasnya.

Yang kedua, MK memutuskan untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam kurun waktu 180 hari ke depan.

“Sebuah keputusan yang harus kita terima dengan kepala tegak, Namun, ada satu hal yang harus kita ingat bahwa tidak ada satupun yang menggugat suara kita, tidak ada yang berani menyentuh angka-angka yang menunjukkan kemenangan kita! Itu artinya, mereka mengakui kekuatan kita! Mereka mengakui bahwa suara rakyat telah berbicara! Yang mereka lakukan hanyalah memperlambat kemenangan kita, tetapi mereka tidak bisa menghentikan takdir yang telah Tuhan tetapkan bagi Papua,” tegasnya dengan penuh optimisme.

Berikut kelanjutan pidato BTM,

Saudara-saudaraku di tanah Tabi dan Saireri,

Firman Tuhan dalam Yesaya 40:31 mengatakan, ‘Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Saudara-saudaraku,

Kita harus memiliki kesabaran dan kekuatan dalam perjuangan ini. Kita bukan hanya berlari untuk menang, tetapi kita sedang terbang tinggi seperti rajawali menuju kemenangan yang telah disediakan Tuhan bagi kita !

Jangan biarkan rintangan membuat kita lemah, karena kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam perjalanan ini.

Anak-anak adat Tabi dan Saireri,

Ini adalah panggilan sejarah jangan biarkan perjuangan ini sia-sia! Berdirilah tegap, kobarkan semangat, kita akan menangkan Papua dengan cara yang terhormat dan bermartabat

Kita adalah pejuang yang tidak mengenal kata menyerah sejarah mencatat bahwa anak-anak Papua tidak pernah mundur dalam memperjuangkan hak dan keadilan.

Kita bukan bangsa yang mudah diintimidasi! Kita bukan generasi yang gentar menghadapi tantangan! Inilah saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa Papua berdiri teguh, Papua tidak goyah, Papua siap menang dengan kehormatan!

Bangkitlah, Papua!
Kita tidak boleh terpecah belah! Kita harus tetap bersatu dalam tekad dan perjuangan.

Musuh terbesar kita bukanlah mereka yang berusaha menghalangi jalan kita, tetapi keraguan dalam diri kita sendiri! Jika kita tetap solid, tetap percaya, dan tetap berpegang teguh pada keyakinan kita, tidak ada satu kekuatan pun yang dapat meruntuhkan semangat kita

Marilah kita jadikan setiap langkah sebagai bagian dari perjalanan menuju kemenangan Jangan pernah takut, jangan pernah ragu, karena kita berjalan dalam kebenaran. Kita adalah pejuang yang telah ditempa oleh sejarah, kita adalah penerus yang akan mengukir kemenangan baru untuk Papua

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang telah menyelesaikan sengketa ini sesuai proses hukum yang berlaku,” pungkasnya.

SAV

Exit mobile version