Anugrah Reksa Bandha Papua-PBD 2024 : Pengelolaan BMN yang Berdampak ke Masyarakat

IMG 20250312 WA00912
Kepala KPKNL Sorong Evan Widyatama / Foto : Suzan

Koreri.com, Sorong – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sorong menyelenggarakan Anugerah Reksa Bandha Papua dan Papua Barat Daya 2024 yang dilaksanakan secara daring  di kantor setempat, Rabu (12/3/2025).

Evan Widyatama, selaku Kepala KPKNL Sorong dalam keterangan persnya mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi atas upaya dukungan dan komitmen mitra KPKNL Sorong guna mendukung Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) , Barang Milik Daerah (BMD) dan pelaksanaan lelang yang akuntabel, transparan dan optimal.

Secara singkat Evan menjelaskan tentang dasar pemberian anugerah oleh KPKNL Sorong yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Papua, Papua Barat, dan Maluku di dalam lingkup Kementerian keuangan Republik Indonesia.

“Begitu dibeli dari APBN, uang itu dicatat di laporan keuangan pemerintah pusat namun uang tersebut mengalir dari Kementerian-kementerian/lembaga yang dilaporkan dalam keuangan mereka di LK Satker baru mengalir ke kementerian keuangan yang membuat laporan keuangan pemerintah pusat. Jadi itu semacam kompilasi,” terangnya di Sorong, Rabu (12/3/2025).

Jadi, lanjut Evan, aset yang dibeli dari APBN namanya  barang milik negara (BMN) yang dicatat dalam komponen aset tetap yang nilainya sekitar 5000 Triliun.

“Itu bisa dalam bentuk jalan, bangunan, gedung, jembatan, irigasi, jaringan dan lainnya termasuk aset tak berwujud seperti contoh software,” bebernya.

Evan menambahkan di bawah kementerian/lembaga ada yang namanya Satuan Kerja (Satker) seperti Kepolisian RI, BMKG atau satker yang lain.

Untuk wilayah kerja KPKNL Sorong sendiri yang terdiri dari dua provinsi yaitu di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya (PBD), satker yang tersebar ada di satu kota dan dua belas kabupaten.

“Untuk aset BMN yang kita kelola sekitar kurang dari satu persen untuk dua provinsi ini dengan jumlah sekitar 50 Triliun. Dari asset-aset tersebut, kita berharap tidak hanya memberikan manfaat untuk kementrian/lembaganya namun juga dapat memberikan dampak ekonomi sosial bagi masyarakat,” imbuhnya.

Evan mencontohkan, jika ada bangunan yang kapasitasnya lebih bisa digunakan dengan mekanisme pemanfaatan bagi kepentingan sosial masyarakat dan bisa jadi bersifat komersial.

“Kami berharap ada non finansial benefit yang dapat dirasakan juga oleh masyarakat. Dan yang kita lakukan hari ini adalah bentuk apresiasi kita ke semua mitra kerja kami yang sudah mendukung sepenuhnya BMN ini bisa dikelola dengan optimal dimana BMN ini tidak hanya dikelola untuk memberikan manfaat bagi Kementrian Keuangan namun dapat juga memberikan dampak finacial dan non finansial bagi masyarakat sekitar,” harapnya.

Lebih lanjut jelas Evan, dari capaian prestasi yang dilakukan selama setahun itu kemudian menjadi dasar adanya kriteria dan indikator penilaian untuk mendapatkan Anugerah Reksa Bandha.

Jenis penghargaan pada Anugerah Reksa Bandha diberikan sebanyak 24, yang terbagi 3 (tiga) kategori:

1. Penghargaan di Bidang Pengelolaan BMN

2. Penghargaan di Bidang Lelang

3. Penghargaan Kolaborasi.

KPKNL Sorong senantiasa berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna layanan, untuk mewujudkan good governance.

“Semoga kegiatan Anugerah Reksa Bandha semakin menciptakan kolaborasi, sinergi dan kerja sama yang lebih baik di tahun 2025 ini,” pungkasnya.

ZAN

Exit mobile version