Wagub PBD Pimpin Rakor Pariwisata Jelang Lebaran, Berikan Sejumlah Catatan

IMG 20250313 WA00522

Koreri.com, Sorong – Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nasrau memimpin Rapat Koordinasi Pariwisata bersama para stakeholder baik dari pemerintah maupun swasta terkait kesiapan daerah dan destinasi wisata menyambut Lebaran 2025/ Idul Fitri 1446 H.

Wagub didampingi Kepala dinas Kepemudaan, Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yusdi Lamatenggo.

Rakor  berlangsung di ruang rapat lantai 3 kantor Gubernur PBD, Kamis (13/3/2025).

Rakor dihadiri dinas/instasi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kominfo, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan SDM, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, BMKG, Polda, PHRI, HPI, ASITA, pihak Bandara DEO, KSOP, Basarnas, Telkomsel, pengelola objek wisata seperti pemandu wisata (tour guide), pengelola speed dan beberapa mitra yang bergabung secara daring.

Berbagai masukan, saran kritik serta pendapat disampaikan terkait masalah yang dihadapi dalam pelayanan dari sektor Pariwisata di wilayah ini.

Wagub Ahmad Nausrau dalam keterangan persnya mengatakan rakor ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti surat edaran dari Menteri Pariwisata terkait dengan kesiapan Pemerintah daerah menghadapi momen liburan Idul Fitri 1446 Hijriyah 2025 Masehi.

“Pada prinsipnya Pemerintah Papua Barat Daya bersama seluruh jajaran dan stakeholder terkait membahas soal kesiapan berbagai infrastruktur untuk mudik Lebaran maupun juga untuk menyambut masa liburan dimana masyarakat yang ingin berlibur datang berwisata pada berbagai destinasi wisata yang ada di Papua Barat Daya khususnya di Kabupaten Raja Ampat. Maka kita duduk bersama untuk kemudian membicarakan tentang persiapan itu atau langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk memberikan kepastian keamanan, kenyamanan dan juga tentu sarana prasarananya yang terkait dengan tempat-tempat wisata itu,” ungkapnya

Wakil Gubernur PBD Ahmad Nausrau / Foto : Suzan

Dengan begitu, para wisatawan yang akan datang berkunjung betul-betul menikmati kenyamanan selama berlibur, serta tidak terganggu oleh hal-hal yang kemudian bisa menggangu kenyamanan para wisatawan selama berkunjung ke PBD

Wagub kemudian menyampaikan beberapa catatan.

Pertama, pembenahan-pembenahan terutama di bandara yang dikaitkan dengan pelayanan transportasi yaitu tentang sopir taksi bandara, layanan informasi kepada turis (tourism information) yang menurutnya masih kurang.

Juga terkait dengan pelabuhan terutama di pelabuhan rakyat yang selama ini terkesan amburadul dimana pengaturannya belum baik.

“Makanya tadi kita sudah beri atensi urung rembuk dengan semua stakeholder yang ada. Dari situ supaya ada penataan terutama para buruh angkut di sana agar kedepannya mereka berseragam. Kemudian ada standar operasional untuk bisa diterapkan sehingga bisa memberikan rasa nyaman bagi para pengguna transportasi laut yang ada di pelabuhan rakyat,” urainya.

Berikutnya, yang juga menjadi catatan adalah bagaimana jaringan internet di tempat tempat wisata.

“Kita punya waktu sembilan hari dari sekarang hingga tanggal 24 Maret sehingga dalam waktu ini, nanti kita akan lihat. Misalnya menjelang tanggal 24 itu jika memang dirasa perlu untuk diadakan koordinasi lagi guna pemantapan. Pasti akan kita lakukan untuk memastikan kesiapan Pemerintah daerah dan semua stakeholder untuk mempersiapkan mudik Idul Fitri dan masa libur panjang ini bagi mereka yang berkunjung ke tempat tempat wisata itu betul-betul merasa aman, nyaman selama berlibur,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga Pariwisata dan Ekraf PBD, Yusdi Lamatenggo mengatakan sektor pariwisata adalah multi sektoral yang memiliki saling keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Untuk itu diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antar sesama stakeholder bidang Pariwisata untuk menghasilkan destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi para wisatawan

Ia menyebutkan ada 9 poin yang menjadi perhatian pihaknya bagi para pengunjung di destinasi wisata, diantaranya:

Pose bersama / Foto : Suzan

1. Mengidentifikasi potensi kerawanan bencana maupun kepadatan/kemacetan/kecelakaan

2. Melakukan komunikasi dan koordinasi secara intensif dengan pihak terkait seperti kepolisian, Dinas Perhubungan , BPBD , serta layanan kesehatan terdekat untuk menjamin keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas keselamatan serta kenyamanan pengunjung tempat wisata

3. Menyelenggarakan posko untuk membantu memberikan fasilitas informasi kepada wisatawan yang berkunjung ke PBD. Lokasi informasi berada di Bandara DEO dan TIC (Tourist Information Center) Marina Star.

4. Berkoordinasi dengan pengurus desa wisata dan Pokdarwis untuk kesiapan menghadapi libur Lebaran.

5. Berkoordinasi dengan Dinas LHK untuk mengatasi timbunan sampah darat dan laut.

6. Berkolaborasi dengan Dinas Kominfo dan Informatika PBD dan BMKG untuk menampilkan informasi cuaca dan iklim melalui medsos.

7. Berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi PBD untuk mengecek fasilitas hotel dan destinasi.

8. Melakukan penilaian resiko terhadap destinasi beresiko tinggi yang dikategorikan berdasarkan klaster (laut, gunung/hutan, pantai wisata alam).

9. Bekerja sama dengan Kwarda PBD menugaskan Saka Pariwisata PBD di setiap kabupaten/kota.

ZAN

Exit mobile version