Koreri.com, Ambon – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia langsung menyetujui permohonan Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena soal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus Nelayan.
Ibukota Provinsi Maluku itu kebagian 2 SPBU Nelayan.
Wali Kota Bodewin dalam pernyataannya mengakui selama ini para nelayan di daerah itu membeli bahan bakar minyak di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.
”Selama ini para nelayan mengeluh karena membeli BBM di Desa Tulehu,”
ungkapnya kepada sejumlah awak media usai mendampingi Menteri ESDM kunker ke Pertamina Wayame Ambon, Sabtu (5/5/2025).
Dua SPBU nelayan tersebut akan dibangun di dua lokasi berbeda untuk memudahkan para nelayan mendapat BBM.
“Nanti dibangun di Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel) dan di Kecamatan Nusaniwe. Tapi penjelasan Pak Menteri SPBU sudah ada. Nanti akan ditindaklanjuti secara formal,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia langsung menyetujui permohonan Wali Kota Ambon, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir dan Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri terkait SPBU khusus bagi nelayan.
“Jadi tadi hasil rapat dengan Pak Wali Kota dan Pak Bupati Malteng, kita merespon permohonan SPBU dan SPBU Nelayan,” kata Bahlil kepada awak media usai kunjungi Pertamina Ambon, Sabtu (5/5/2025).
Kota Ambon kebagian 2 SPBU Nelayan, Malteng kebagian 2 SPBU Nelayan, SBT kebagian 2 SPBU Nelayan.
”Jadi ada 6 SPBU Nelayan. Kita menyetujui SPBU Nelayan agar para nelayan dengan mudah mencari Ikan,” sambungnya.
Khusus di Maluku Tengah, kata Bahlil, akan dibangun SPBU. Sebab, selama ini hanya satu SPBU beroperasi di daerah itu.
”Di Malteng Pak Bupati minta tambah pom bensin. Tunggu 2 bulan lagi saya datang baru pertanyakan,” pungkasnya.
Sementara itu, soal hasil rapat dengan Pertamina, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerjasama Mineral dan Batu Bara Michael Wattimena mengaku, ada kebutuhan yang disampaikan Wali Kota Ambon, Bupati Maluku Tengah, dan Bupati SBT saat bertemu Menteri ESDM, Jumat (4/4/2025).
”Jadi memang ada permintaan-permintaan yang disampaikan langsung kepada Pak Menteri ESDM berkaitan dengan kondisi lokal masing-masing,” akuinya.
JFL
