Dukung Pendidikan Gratis, Kelurahan Malawei Sosialisasi Beasiswa LPDP S2 dan S3

Plt Lurah Malawei, Rein Ario Howay, S.IP bersama Nanes Awarawi foto bersama Peserta Sosialisasi Beasiswa LPDP S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri/foto : Suzan
Plt Lurah Malawei, Rein Ario Howay, S.IP bersama Nanes Awarawi foto bersama Peserta Sosialisasi Beasiswa LPDP S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri/foto : Suzan

Koreri.com, Sorong – Pemerintah Kelurahan Malawei, Kota Sorong menggelar Sosialisasi Beasiswa LPDP S2 dan S3 dalam rangka mendukung program pendidikan gratis, Rabu (16/4/2025).

Giat tersebut berlangsung di kantor Lurah Malawei, Jalan Baru, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong.

Pendidikan gratis menjadi salah satu program yang dipersiapkan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong untuk menghasilkan Generasi Indonesia Emas 2045.

Pembangunan sumber daya manusia menjadi pilihan yang tepat sasaran ketika semua pihak bersinergi secara positif berupaya mewujudkan cita cita tersebut.

Kelurahan Malawei, Distrik Sorong Manoi sebagai bagian dari Pemkot Sorong langsung terjun menunjang terwujudnya program pendidikan gratis bagi masyarakat khususnya mahasiswa/i yang berniat melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi melalui jalur beasiswa.

Salah satu tawaran beasiswa adalah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yaitu Satuan Kerja (Satker) yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Plt Lurah Malawei, Rein Ario Howay, S.IP berinisiatif memberikan informasi beasiswa LPDP bagi mahasiswa/i Universitas Victory, siswa/i praja IPDN dan masyarakat yang ada di lingkungan kerjanya agar memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan tanpa dibebani biaya yang tinggi.

Lurah Malawei menggandeng Nanes Awarawi, salah satu lulusan LPDP dalam giat Sosialisasi Beasiswa LPDP S2 dan S3 dalam dan luar negeri ini.

Rein menyebutkan sosialisasi ini adalah program sadar kerja bersama di Kelurahan Malawei guna mendukung program prioritas Provinsi Papua Barat Daya dan juga Pemkot Sorong yaitu pendidikan gratis.

“Jadi yang kita telah ketahui di Provinsi Papua Barat Daya dan Pemkot Sorong ini, pendidikan gratis hanya diberikan pada tingkat PAUD SD SMP dan SMA,” sebutnya.

Sementara untuk yang kuliah, selama ini mungkin Pemerintah hanya memberikan bantuan pada saat studi akhir.

“Dan kami dan teman-teman punya rasa kepedulian seperti Pa Nanes juga mahasiswa kampus Victory yang saat ini melaksanakan KKN dan sudah menerima manfaat dari program-program yang dibuat oleh negara. Maka kami yang sudah tahu jalurnya kemudian bersama-sama membuat sosialisasi ini untuk bagaimana kita membuka akses, membuka pengetahuan kepada warga Kota Sorong khususnya, bahwa banyak jalur yang bisa kita gapai untuk meraih cita-cita,” ungkapnya.

Rein mengaku jika banyak jalur yang disiapkan baik Pemerintah daerah maupun pusat untuk berkuliah baik di dalam maupun luar negeri.

“Banyak jalur-jalur beasiswa yang bisa kita pakai di tingkat perkuliahan, jadi kuliah sebenarnya bisa gratis dari sekolah dasar sampai kuliah. Maka, tujuan kita lakukan sosialisasi ini dengan harapan banyak yang bisa mengetahui hal ini dan juga banyak juga anak-anak di Kota Sorong bisa tergerak untuk melakukan hal yang sama untuk bersama-sama memajukan kota ini,” imbuhnya.

Rein menegaskan pula jika Sorong merupakan kota termaju di Tanah Papua sehingga harus menjadi paling unggul di atas tanah ini.

Nanes Awarawi sebagai alumni LPDP kemudian menyampaikan perlunya berbagi informasi tentang beasiswa bagi putra dan putri Papua.

Hal tersebut dikarenakan masih minimnya akses informasi juga kurangnya peminat yang mendaftar di Kota Sorong ini.

“Kami rasa ini penting, maka sejak 2023 kami telah melakukan sosialisasi lewat zoom, lewat media sosial seperti Instagram @Pejuang LPDP Papua dan ada juga grup WhatsApp sehingga sudah banyak masyarakat yang mengetahui informasi beasiswa dari LPDP,” urainya.

Nanes mengakui lewat beasiswa LPDP ini, sudah ada beberapa anak dari Kota Sorong yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Bahkan ada juga yang sudah menyelesaikan pendidikan lalu kembali dan bekerja di Sorong.

Salah satu contoh anak dari Kelurahan Malawei Bernama Siti Fatimah Upay yang baru menyelesaikan pendidikan di Sussex University Inggris.

“Untuk persyaratannya pendidikan S2 usia maksimal 47 tahun dan S3 usia 50 tahun. Jadi siapa saja yang bisa mendaftar karena ada berbagai program dimana ada putra putri Papua, daerah afirmasi, regular, TNI/Polri dan yang lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuannya masing-masing. Yang penting bisa mengikuti beberapa seleksinya, mulai dari seleksi pendaftaran atau administrasi, tes scholastic atau tes tertulis kemudian terakhir tes wawancara,” bebernya.

Nanes menyebutkan pembiayaan full beasiswa LPDP dimulai dari uang transportasi, uang penelitian sampai dengan biaya studi. Bahkan ada biaya atau tunjangan untuk keluarga bagi yang ingin melanjutkan S3.

“Jadi sosialisasi ini penting untuk menginformasikan beasiswa LPDP agar banyak orang atau anak-anak yang tahu baik bagi orang asli Papua atau orang non Papua yang lahir, besar dan hidup di Sorong bisa mendaftar beasiswa ini dan mengikuti program ini hingga selesai dan kembali lagi untuk mengaplikasikan ilmunya di Kota Sorong,” pungkasnya.

ZAN

Exit mobile version