Koreri.com, Namlea – Upaya pemberdayaan masyarakat pesisir terus digencarkan oleh Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Maluku, Saadiah Uluputty.
Salah satunya ia lakukan saat kunjungan kerjanya beberapa hari lalu ke Desa Jamilu.
Saadiah bersama Bupati dan Wakil Bupati Buru melakukan penebaran 4.000 ekor benih ikan air tawar sebagai bentuk dukungan konkret terhadap sektor perikanan rakyat yang berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Buru, serta Kepala Desa Jamilu dan masyarakat setempat yang antusias menyambut kehadiran para tamu.
Penebaran benih dilakukan di perairan desa sebagai langkah awal membangun ketahanan pangan lokal dan meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan kecil.
Saadiah menegaskan pentingnya pendekatan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Maluku yang harus terus diperkuat melalui bantuan bibit, pelatihan teknis, serta pembinaan manajemen usaha.
“Program seperti ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk mendorong masyarakat desa agar mandiri secara ekonomi. Penebaran benih ikan ini bukan sekadar simbolis, tetapi bagian dari proses panjang pembangunan berbasis sumber daya local,” dalam rilisnya, Rabu (11/6/2025).
Politisi dari Fraksi PKS ini juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan perairan sebagai bagian dari siklus produksi ikan yang sehat dan berkelanjutan.
la menekankan bahwa dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan lembaga teknis seperti BPBL, sangat krusial dalam mendorong keberhasilan program budidaya.
Bupati Buru dalam sambutannya mengapresiasi sinergi yang terbangun antara pemerintah pusat dan daerah.
la berharap program ini dapat terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak desa di wilayah Kabupaten Buru.
Masyarakat Desa Jamilu menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap penebaran benih ini bisa menjadi avwal yang menjanjikan untuk mengembangkan usaha perikanan rakyat di desa mereka lebih sedikit.
RLS
