Tinjau Aset Pemda Papua Barat di Mimika, Ini Harapan Komisi III DPRP

Komisi III DPRP PB Kunker Mimika
Komisi III DPRP Papua Barat meninjau langsung aset Pemprov Papua Barat di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (11/7/2025) / Foto : Ist

Koreri.com, Manokwari – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (11/7/2025).

Kunjungan kerja yang dipimpin Ketua komisi Nakeus Muid didampingi Wakil Ketua Aloysius Siep, Sekretaris Iskandar Tassa, anggota Eriwin Baedu Nawawi, Yohanes Rumissing, Yustus Towansiba dan Hendrik C. Ndarmana melihat langsung kondisi pesawat milik perusahaan daerah PT Padoma.

Ketua Komisi III DPRP Papua Barat Nakeus Muid kepada media ini melalui telpon selulernya, Jumat sore menjelaskan, kondisi pesawat Grand Caravan milik PT Padoma itu belum bisa beroperasi karena sementara dalam perbaikan.

Pasalnya, salah satu alat pesawat tersebut rusak dan telah dipesan dari luar negeri. Sementara ini sedang dalam pemasangan. Karena itu diharapkan pada  Agustus 2025 mendatang, pesawat  bisa kembali beroperasi.

Kunjungan Komisi III DPRP Papua Barat ini didampingi langsung Direktur Utama PT Padoma Allan S. Hursepuny dan teknisinya Budi Kurniawan.

“Kita sudah lihat langsung fisik pesawat Grand, mesin yang baru juga sudah ada jadi semoga cepat dikerjakan dan pesawat kembali beroperasi untuk mendatangkan PAD bagi Provinsi Papua Barat,” harap Nakeus Muid.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku bahwa selama ini belum ada pemasukan bagi PAD Provinsi Papua Barat dari pesawat Grand Caravan itu, sementara biaya parkir di apron atau pelataran pesawat Rp 3.500.000 per hari, artinya pengeluaran lebih besar.

Ketua komisi yang membidangi Keuangan dan Aset Daerah ini berharap perusahan daerah PT Padoma dapat bekerja maksimal mendatangkan PAD bagi Pemda dan juga tambah satu unit pesawat aset daerah.

“Kita berharap PT Padoma tambah satu pesawat lagi supaya membantu kalau ada yang rusak seperti saat ini, karena di Timika sini biaya sewa pesawat ke daerah pegunungan argonya sangat tinggi, ini dapat membantu peningkatan PAD bagi Provinsi Papua Barat,” ujarnya.

Dijelaskan Nakeus bahwa ada 9 bisnis yang sedang dijalankan perusahan daerah (Perusda) PT Padoma, selain pengoprasian pesawat Grand Caravan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ada juga pengolahan sampah rumah sakit di Kabupaten Manokwari telah berhasil menyetor PAD Rp 80 juta ke kas daerah.

Karena itu DPR Papua Barat mengharapkan ada perhatian Pemerintah Provinsi kepada PT Padoma agar kerjasama terus berjalan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

“Selama ini kita hanya mengharapkan transfer dari pemerintah pusat ditengah efisiensi anggaran, nah seperti begini tidak juga karena itu mari kita lihat potensi yang ada di Papua Barat untuk dikelola dengan baik supaya meningkatkan PAD,” ujarnya.

KENN

Exit mobile version