Koreri.com, Jayapura – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus menyalakan semangat pemberdayaan politik bagi perempuan adat Port Numbay.
Sebanyak 200 perempuan dari 10 Kampung Adat mengikuti sosialisasi Peningkatan Pemahaman Pendidikan Politik bagi Perempuan Port Numbay, Kamis (30/10/2025).
Hal itu merupakan sebuah langkah nyata Pemkot untuk memperkuat posisi kaum perempuan dalam pengambilan keputusan publik.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan gerakan strategis untuk memastikan hak politik perempuan Papua tidak lagi terpinggirkan.
“Ini bukan hanya pertemuan biasa. Kami ingin mama-mama Port Numbay benar-benar memahami hak dan kewajibannya dalam berpolitik dan bermasyarakat. Mereka harus tahu ruang apa yang bisa dimasuki dan bagaimana menggunakan hak politiknya secara cerdas,” ujar Rustan Saru.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi katalisator meningkatnya partisipasi perempuan di ranah publik. Pemerintah menargetkan ke depan keterwakilan perempuan mencapai minimal 30 persen, baik melalui jalur pemilu legislatif maupun pengangkatan adat di DPR dan Majelis Rakyat Papua (MRP).
Kepala Kesbangpol Kota Jayapura, Raimondus Mote, S.STp, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk memperkaya wawasan politik perempuan asli Port Numbay agar mampu menjadi agen perubahan di komunitasnya.
“Materi yang diberikan hari ini berfokus pada pendidikan politik bagi perempuan asli Port Numbay. Tujuannya agar mereka siap berpartisipasi aktif dalam proses politik dan mampu bersuara di forum pengambilan keputusan,” kata Raimondus.
Empat narasumber kredibel dihadirkan untuk memperkuat sesi sosialisasi ini, yakni dari Universitas Cenderawasih (Uncen), Majelis Rakyat Papua (MRP), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Kesbangpol Kota Jayapura sendiri.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemkot Jayapura serius mendorong lahirnya generasi perempuan tangguh yang mampu menembus batas-batas politik formal.
Dengan semangat Port Numbay, perempuan Papua kini disiapkan bukan hanya untuk menjadi penonton, tetapi menjadi pemain utama dalam panggung politik daerahnya.
SAV













