Legislator RI Dorong Bandara Biak Jadi Tempat Transit Penerbangan Papua

Bandara Frans Kaisiepo
Bandara Frans Kaisiepo Biak, Papua / Foto : Istimewa

Koreri.com, Biak – Bandara Frans Kaisiepo Kabupaten Biak Numfor didorong menjadi bandara transit untuk semua layanan penerbangan yang memasuki wilayah Papua.

“Saya harapkan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor membuat usulan perencanaan pengembangan Bandara Frans Kaiseipo Biak untuk disampaikan ke Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan,” ungkap Legislator RI Yan Permenas Mandenas saat melakukan dialog masa reses di Biak, Jumat (4/3/2022) malam.

Ia mengakui, jika bandara Biak menjadi tempat transit untuk semua rute penerbangan di Papua maka dampaknya secara ekonomi akan lebih banyak ke daerah dan masyarakat.

Bahkan dampak lain diterima Biak saat bandara Frans Kaisiepo menjadi tempat transit, menurut Mandenas, yaitu tingkat hunian jasa perhotelan akan terisi sehingga mendatangkan income buat daerah.

Ia menyebutkan, sebagai contoh keberadaan bandara Hasanuddin Makassar, Sulsel dijadikan tempat transit seluruh penerbangan di wilayah Timur Indonesia maka setiap penumpang yang berangkat ke wilayah pulau Jawa dan kota lainnya harus transit.

Dampaknya secara ekonomi bandara Hasanuddin sebagai kota transit penerbangan wilayah Timur Indoesia, menurut Yan Mandenas, di antaranya tempat penginapan hotel banyak tamu menginap menunggu waktu keberangkatan.

“Saya harap Pemkab Biak Numfor dapat merancang desain penerbangan wilayah Papua melalui bandara Frans Kaisiepo Biak,”harap legislator Gerindra dapil Papua.

Diakuinya, kondisi saat ini meski fasilitas penerbangan bandara Frans Kaisiepo sangat bagus namun aktivitas penerbangan ke bandara Biak sangat kurang.

Sebagai contohnya, menurut Yan Mandenas, penumpang pesawat udara dari Nabire tujuan Biak harus melalui bandara Sentani Jayapura dan melanjutkan penerbangan ke Biak sehingga butuh waktu dan tidak ekonomis.

Jika ada penerbangan langsung Nabire ke Biak, lanjut Yan, maka waktu tempuh akan lebih pendek dan cepat.

“Kondisi inilah perlu dicermati Pemkab Biak Numfor bersama para pemangku kepentigan sehingga bandara Biak lebih ramai. Bila perlu buka penerbangan internasional Biak-Jepang karena adanya histor sejarah perang dunia II,” tandasnya.

Dialog tatap muka anggota Komisi 1 DPR RI Yan Permenas Mandenas dengan Pemkab Biak Numfor didampingi Sekda Biak Markus Mansnembra dihadiri Danrem 173/PVB Brigjen Taufan Gestoro, perwakilan Koopsau III, Danguskamlatim, Forkompinda, tokoh adat,peremuan, pemuda dan tokoh agama.

ZAN

Exit mobile version