Koreri.com, Biak – Tahun ini, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Biak telah menamatkan 32 anak Paud, paket A sebanyak 4 siswa, paket B (14) dan 19 siswa untuk paket C.
Kepala SPNF SKB Margaretha Singgamui, S.Pd mengungkapkan itu pada sambutannya di acara penamatan siswa-siswi program kesetaraan paket A,B,C dan Paud Negeri Handayani pada SPNF-SKB Biak Numfor bertempat di ruang serbaguna setempat, Sabtu (18/6/2022).
Hadir pada acara penamatan ini penilik Paud dam Dikmas mewakili Kadisdik, Kasat Samapta mewakili Kapolres, orang tua, anak Paud kelas Bakribo maupun kelas SKB, para Pamong Belajar, staf SKB Kabupaten Biak Numfor juga pendidikan kesetaraan paket A,B, dan C serta tamu undangan lainnya.
“Kami bersyukur kepada Tuhan karena telah menjaga memelihara selama 1 tahun pelajaran ini sampai dengan saat ini kita lakukan penamatan,” ungkapnya.
Dijelaskan Margaretha, SPNF-SKB Biak Numfor mulai dari Paud, dimana kelas Paud ada 2 kelas yaitu 1 kelas di SKB dan 1 kelas di kampung Bakribo Distrik Biak Timur. Kemudian pelayanan kesetaraan ada 3 tempat yakni 1 kelas di SKB, 1 kelas di Kampung Mamoribo Biak Utara dan 1 kelas di kepulauan Samberpasi.
Acara penamatan ini mengangkat tema “Teruskan Perjuangan Menghadapi Dunia Nyata dengan Diiringi Doa Orangtua dan Guru”.
“Tanggung jawab pendidikan ini bukan ada pada lembaga pendidikan tapi juga ada pada orang tua. Orang tua sebagai pendidik utama dan terutama bagi anak, mempunyai peran yang sangat penting terhadap pendidikan anak. Bukan hanya pada pendidikan Paud tetapi paket A B dan C,” tegas Margaretha mengingatkan.
Ditambahkan, lembaga (lembaga pendidikan-red) tidak bisa berjalan sendiri dan tidak bisa menjamin mutu pendidikan kalau karena bukan dari orang tua.
“Ke depan, orang tua dan untuk jenjang selanjutnya terus bekerjasama dengan lembaga pendidikan dimana anak-anak ini nanti melanjutkan pendidikan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan sekolah sangat penting sehingga sejauh mana anak berkembang dapat diketahui,” imbaunya.
Juga dikatakan, orang tua bisa memberikan saran dan masukan kepada lembaga jika ada pelayanan yang dirasa kurang karena itu haknya orang tua. Lembaga dimaksud adalah memiliki gedung, fasilitas dan guru-guru yang bermutu.
“Jadi sekali lagi jika kita ingin pendidikan ini bermutu, kita orang tua juga harus bertanggung jawab selain lembaga juga harus bertanggung jawab. Masyarakat pun bertanggung jawab. Untuk itu harus ada kerjasama antara orang tua, masyarakat dan lembaga pendidikan baru bisa menciptakan suatu layanan pendidikan yang bermutu,” tegasnya.
Ditambahkan, keberhasilan anak-anak kali ini sangat luar biasa tidak terlepas dari peran orang tua secara pribadi dan lembaga.
Margaretha juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua yang sudah mendampingi anak-anak sampai dengan saat ini.
“Pesan kami, teruslah mendampingi anak-anak sampai jenjang berikutnya serta terus berkomunikasi dengan lembaga. Juga terus meng-update informasi pendidikan yang terbaru,” tukasnya.
HDK