Aksi Tanam Ratusan Bibit di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan HLH 2024 di Mimika

PTFI HLH Sedunia 2024
Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI Carl Tauran menanam bibit pohon Rhododendron sp, di area reklamasi Grasberg PTFI / Foto : Humas PTFI

Koreri.com, Tembagapura – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Pemerintah Kabupaten Mimika melakukan Aksi Penghijauan di kawasan Grasberg yang berada di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut, Distrik Tembagapura, Rabu (15/5/2024).

Kegiatan ini mengawali rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) sedunia 2024 di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

“Aksi penghijauan ini bagian dari program reklamasi yang dilakukan PTFI, komitmen kami dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup, baik selama masa operasi dan juga pascatambang terbuka Grasberg,”ungkap Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI Carl Tauran.

Sebanyak 200 orang mengikuti penghijauan di area Grasberg terdiri dari perwakilan karyawan PTFI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, perwakilan tokoh agama Tembagapura dan komunitas istri karyawan.

Tanaman Deschampsia klossii di area Reklamasi Grasberg, merupakan salah satu tanaman asli
yang ditanam kembali dalam rangka penghijauan kembali pasca tambang Grasberg / Foto : Humas PTFI

Di kawasan seluas 1 hektar, mereka menanam sebanyak 400 bibit tumbuhan endemik ekosistem alpine Pegunungan Tengah Papua seperti Coprosma brassii, Olearia sp., Rhododendron sp., Tasmania piperita., Cyatea sp., Papuacalia sp.

Carl mengatakan program Penghijauan Grasberg merupakan bagian dari program reklamasi batuan penutup PTFI yang menjadi bagian dari Rencana Reklamasi 5 Tahun sejak tahun 1999.

“Ini bagian dari komitmen kami dalam pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan terbuka Grasberg yang telah diakhiri pada tahun 2020. Hingga akhir tahun 2023, total area timbunan batuan penutup Grasberg yang telah direklamasi seluas 507 hektar,” katanya.

Kepala Dinas LH Mimika, Frans Kambu mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan PTFI.

PTFI melalui Departemen Environmental PTFI sedang melakukan upaya reklamasi di Kawasan
bekas tambang terbuka Grasberg yang mencakup pelandaian lahan dan penanaman kembali / Foto : Humas PTFI

“Kegiatan ini dapat terlaksana berkat adanya komunikasi yang baik antara PTFI dengan Pemerintah Kabupaten Mimika.

Penanaman ini adalah langkah yang efektif dalam menekan dampak perubahan iklim. Upaya yang kita lakukan hari ini berkontribusi dalam penurunan emisi. Saya harap, kepedulian kita tak hanya berhenti di sini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kadis LH Mimika berharap kegiatan penghijauan yang dilaksanakan PTFI dapat menginspirasi instansi lain dan masyarakat di wilayah Kabupaten Mimika dalam melestarikan lingkungan.

Sebanyak 200 orang melakukan tanam pohon dalam momentum pembukaan acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 oleh karyawan PTFI, DLH Kabupaten Mimika, perwakilan Tokoh Agama, dan perwakilan istri karyawan / Foto : PTFI

HLH Sedunia 2024 mengambil tema “Land Restoration, Desertification and Drought Resilience” (Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan).

Setelah penghijauan Grasberg, peringatan HLH 2024 akan dilanjutkan dengan kompetisi, talkshow, sharing session, pelepasliaran satwa endemik Papua, dan lain-lain.

Acara puncak HLH PTFI 2024 direncanakan akan dilaksanakan pada 10-12 Juli mendatang di Gedung Eme Neme Yauware Timika, melalui penyelenggaraan Expo Lingkungan.

Adapun upaya pengelolaan dampak lingkungan PTFI melalui kegiatan reklamasi juga dilakukan di kawasan pengendapan tailing, dimana sampai saat ini kawasan pengendapan tailing seluas 762 hektar telah direklamasi dan 930 hektar kawasan di muara Sungai Ajkwa telah ditanami dengan spesies mangrove.

Tanggung jawab PTFI dalam pemulihan lahan tidak hanya dilakukan di wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) saja tetapi juga membantu pemerintah dengan melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung di wilayah Jayapura.

Kawasan seluas 2.338 hektar telah ditanami dengan bibit tanaman hutan dan buah-buahan dari total 4.232 hektar sampai 2025.

“Kami berharap melalui berbagai program lingkungan tersebut dapat menciptakan ekosistem yang baik bagi lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Carl.

RLS

Exit mobile version