Tanggapi Tudingan Soal Piring Kotor, Wattimena Bicara Tegas Soal Para Pesaingnya

Paslon BETA Tanggapi Tudingan Piring Kotor

Koreri.com, Ambon – Calon Wali Kota nomor urut dua Bodewin Wattimena mengajak ajak seluruh masyarakat di wilayah itu untuk memilih calon pemimpin yang sudah teruji dan terbukti, bukan yang baru coba-coba.

Hal itu disampaikannya saat orasi kampanye dialogis yang berlangsung di kawasan Amaci, Pohon Pule, Kelurahan Urimessing, Kamis (24/10/2024).

Menurutnya, tanggal 27 November 2024 nanti masyarakat harus bisa memastikan siapa calon pemimpin yang layak membangun Kota Ambon 5 tahun kedepan.

“Saya sudah pernah bekerja di kota ini, dan saya sudah tahu titik-titik air bersih yang belum tersentuh dimana? Saya juga tahu masalah sampah yang paling banyak di desa atau kelurahan mana dan masih banyak lagi yang harus saya lihat,” bebernya.

Maka itu periode 5 tahun kedepan ini merupakan waktu yang singkat.
“Jika ada yang menjadi Wali Kota lalu butuh satu tahun untuk belajar, 3 tahun kerja ful, 1 tahun persiapan periode kedua, maka dipastikan Wali Kota itu hanya melayani masyarakat paling setahun saja,” bebernya.

Hal ini berbeda dengan Paslon BETA Par Ambon yang sudah pernah teruji dan terbukti. Jika terpilih, pastinya mulai tahun pertama langsung melaksanakan tugas atau langsung action.

“Itu yang membedakan nomor dua dan nomor 1, 3 dan 4. Kalau bapak ibu sudah tahu perbedaan itu, maka harus pilih nomor dua,” ajaknya.

Mantan Sekretaris DPRD Provinsi Maluku itu juga sempat menjelaskan terkait tudingan para pesaingnya yang menyebut dirinya semasa menjadi Pj. Wali Kota Ambon selama dua tahun telah meninggalkan “PIRING KOTOR”.

“Ada yang bilang mantan Pj. Wali Kota Ambon meninggalkan PIRING KOTOR. Sioh kasiang, tanggal 29 beta (saya) masuk di Kota Ambon beta panggel (tanya) Kepala Keuangan coba jelaskan kondisi keuangan daerah, jawabannya kas daerah nol. Bayangkan, ini artinya sudah nol sebelum beta masuk yah. Daerah juga saat itu memiliki hutang sebesar 103 miliar rupiah. Kas daerah nol, hutang 103 miliar, lalu kondisi psikologi yang sementara hancur karena penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, Ini PIRING KOTOR atau PIRING BARSIH? Lalu siap sapa yang cuci akang?”
tanyanya.

Dihadapan masyarakat, Wattimena menceritakan bahwasannya dalam Debat Publik Perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa hari kemarin, dirinya sempat memberikan statement tegas yang berkaitan dengan tudingan ini.

“Yang beta bilang dalam debat, jangan memercik lumpur di wajah sendiri. Ini supaya jangan yang bikin PIRING KOTOR lalu bilang (tuduh) beta yang bikin. Hal ini harus disampaikan kepada publik supaya mengerti budaya yang dibuat hanya untuk mendapatkan suara dari masyarakat,” paparnya.

Wattimena menegaskan, pemimpin ialah seorang yang mampu mengungkapkan data dan fakta, bukan asumsi, fitnahan dan bukan keluhan.

“Bagaimana mau jadi Wali Kota kalau katong (kita) sampaikan hal yang parlente-parlente (tidak benar). Seng bisa! Jang paksa diri. Tingkatkan kualitas kita supaya kita bisa meyakinkan masyarakat. Tidak tingkatkan kualitas tapi turunkan kualitas orang lain itu tidak bagus,” pungkasnya.

JFL

Exit mobile version