Memukau di Debat Kedua, Paslon BETA Tampil Tenang dan Kuasai Materi

Paslon BBTA Debat Kedua

Koreri.com, Ambon – Debat kedua yang diikuti empat pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon di gedung Islamic Center Waihaong, Selasa (5/11/2024) berlangsung sukses.

Empat pasangan kembali tampil dalam debat kedua yakni paslon nomor nurut 1 Agus Ririmasse – Novan Liem, Bodewin Wattimena – Ely Toisuta nomor urut 2. Kemudian M. Tady Salampessy dan Emily D. Luhukay nomor urut 3 dan Jantje Wenno – Syarif Bakri Asyathry nomor urut 4.

Debat kedua yang berlangsung selama 120 menit itu mengusung tema “Penguatan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, dan Daya Saing Daerah yang Inklusif dan berkelanjutan”.

Debat berlangsung dalam lima segmen, yakni pada segmen pertama pemaparan visi dan misi, segmen kedua penajaman visi misi, segmen ketiga dan keempat tanya jawab dan sanggahan, dan segmen kelima yakni closing statement.

Para panelis pada debat kedua ini yakni Prof. Dr. Adonia I Laturette, SH, MH, Dr. M. Jen Latuconsina, S. IP, MA, Prof. Dr Eka Dahlan Uar, M. Kamil Fuad, ST, Dr. (Cand) Al Walid Muhammad, SH, Dr. Syafrudin B. Layn, S. Sos, M.Si, Baretha M Titioka, M.Si, dan Dr. Wahab Tuanaya, M.Si.

Pantauan media didebat kali ini, paslon nomor 2 Bodewin Wattimena – Ely Toisutta tampil memukau.

Dari penyampaikan visi-misi, program perioritas sampai pertanyaan dan sanggahan dari setiap segmen dijawab oleh Bodewin-Elly dengan sempurna dan disambut aplaus yang meriah dari audiens.

Pasangan dengan jargon BETA ini terlihat tenang dan menguasai materi dalam menyampaikan visi-misi serta program prioritas yang secara keseluruhan sesuai tema debat, “Penguatan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial dan Daya Saing Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Dan apa yang disampaikan baik Bodewin Wattimena maupun Ely Toisutta semuanya bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.

Ketika menjawab pertanyaan panelis pada segmen kedua mengenai hubungan eksekutif dengan legislatif dalam mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran di Kota Ambon, Calon Walikota Bodewin Wattimena menjelaskan, pemerintah kota adalah unsur penyelenggara Pemda yang memiliki tugas pokok, fungsi dan kewenangan pada masing-masing bidang dalam upaya bersama untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di daerah ini.

“Yang harus kita lakukan adalah membangun sinergitas yang baik antar Pemerintah dan DPRD, karena sebenarnya kedua-duanya memiliki jalur untuk bagaimana melihat kondisi faktual masyarakat,” sambungnya.

Menurut Bodewin, Pemkot lewat jalur perencanaan pembangunan atau Musrembang, DPRD lewat jalur reses yang selalu turun dan melihat berbagai persoalan masyarakat.

“Kalau masalah kemiskinan menjadi prioritas kita, maka anggaran atau alokasi anggaran itu menjadi prioritas untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan,” tandasnya.

Lantaran itu, yang harus dilakukan adalah pastikan bahwa kita memperbanyak kegiatan-kegiatan pemberian kepada masyarakat sesuai dengan apa yang menjadi ciri dari masyarakat pada masing-masing wilayah.

Selain itu, perbanyak bantuan sosial, perbanyak bantuan hibah, karena tiga bantuan ini paling tidak membantu masyarakat miskin dan bisa mengangkat mereka dari keterpurukan karena kemiskinan.

“Paling tidak bisa mandiri dari aspek penerimaan,” jelas Bodewin disambut tepuk tangan audiens.

“Nah, kalau ini dilakukan secara terus menerus atau kontinyu maka saya yakin dan percaya bahwa kerja bersama DPRD dan Pemerintah Kota akan mampu untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah ini dengan jalan yang lain yaitu mempermudah investasi, membangun ekosistem ekonomi kreatif, memberdayakan pelaku-pelaku UMKM dan membuat inovasi -inovasi supaya masyarakat meningkat pendapatannya dan kemiskinan bisa menurun,” tutup Bodewin disambut tepak tangan meriah dan yel-yel dari pendukung paslon nomor 2.

JFL

Exit mobile version