Komarudin Watubun: Kita Pilih Pemimpin yang Bersih dari Korupsi Untuk Pimpin Papua

BTM YB kampanye Akbar

Koreri.com, Jayapura – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun hadir sebagai juru kampanye (Jurkam) nasional pada kampanye terbuka pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Papua Benhur Tomi Mano – Yermias Bisai bertempat di lapangan Trikora Abepura, Sabtu (23/11/2024).

Rapat terbuka dengan mengusung tema menyambut kemenangan rakyat Papua itu di hadiri ribuan orang dari berbagai kalangan.

Dihadapan ribuan massa simpatisan itu, Komarudin menyampaikan PDI Perjuangan setia mengusung Benhur Tomi Mano karena memiliki track record yang baik dalam memimpin pemerintahan.

“Bapa ibu kenapa saya setia mendukung Tomi Mano selama dua periode Wali Kota Jayapura dan sekarang kita antar ke Gubernur Papua ? Kamu cari selama dua periode Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano tidak ada catatan korupsi. Tidak ada temuan BPK terkait korupsi. Terbukti secara sah dan meyakinkan,” cetusnya.

“Justru itu kita cari pemimpin – pemimpin seperti itu. Jangan di depan bikin muka malaikat di belakang bikin muka setan,” tambahnya lagi.

Pria yang sering disapa Bang Komar ini lalu menyinggung soal dolar Kalimantan dan dolar Singapura yang sempat viral di jagat Papua.

“Saya dengar ada telpon sana sini dolar Singapura dan dolar Kalimantan. Saya tegaskan Papua ini penuh dengan dolar. Kita hanya perlu pemimpin yang bisa mengelola dengan baik. Pemimpin yang tidak korupsi,” tegasnya.

“Jadi jangan ragu – ragu pilih Tomi Mano. Kalau ragu – ragu jangan  sampai dolar sudah ada di hati kalian? Terima dolar dan lupakan mereka,” ajaknya.

Lanjut Bang Komar, ada tiga pesan yang disampaikannya pada kampanye ini.

Yang pertama soal demokrasi.

“Demokrasi perlu kita perjuangkan ? Karena tanpa demokrasi, tidak mungkin  anak-anak Papua hari ini menjadi Bupati dan menjadi Gubernur dimana – mana. Sekali lagi tanpa ada reformasi tidak mungkin kita menjadi pejabat seperti ini. Untuk itu dipertaruhkan jiwa raga kita untuk demokrasi tumbuh dan berkembang di atas Tanah Papua,” ujarnya

Tidak ada seorang pun yang merasa hebat dan paling kuat untuk menguasai semua partai politik. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat.

“Jadi kekuasan itu ada di tangan rakyat bukan di tangan siapa-siapa, kita hanya memberikan jalan tetapi kalian yang menentukan siapa pemimpin kalian untuk masa depan Papua kedepan. Jadi ada upaya – upaya untuk menghambat demokrasi di Papua sama saja dengan menghambat masa depan Papua,” tegasnya.

Yang kedua, pesan pembangunan.

Pembangunan hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang punya jiwa membangun, yang bisa bertanggung jawab  tetapi yang pertama  bersih  sebelum memimpin orang lain.

“Makanya pak Tomi itu sudah di uji dari camat hingga Walikota dua periode dan hari ini harus jadi Gubernur,” tandas Bang Komar.

Ketiga, Papua terlalu besar hingga hanya satu gubernur. Yang lain kemudian kecewa dan ribut itulah kemudian dimekarkan menjadi empat provinsi. Setelah dimekarkan masing – masing urus kampung sendiri .

“Urus supaya baik-baik. Maka itulah kenapa saya pilih Tomi Mano,” tandasnya.

Bang Komar juga menyampaikan pesan perdamaian.

“Tidak usah kita  bakalai, ini pesta demokrasi rakyat jadi harus pesta. Beri ruang kesempatan untuk rakyat berpesta, memberi ruang untuk rakyat menentukan pilihannya. Jangan di pengaruhi dengan cara apapun, jangan tiba – tiba di panggil itu namanya bukan demokrasi itu namanya intimidasi,” pungkasnya

SAV

Exit mobile version