Gotong Royong di Tengah Puing: Kisah Pemulihan Desa Namtabung Pasca Bencana

Gotong royong Desa Namtabung Selaru

Koreri.com, Selaru – Matahari siang bersinar terik di Desa Namtabung, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Meski panas menyengat, puluhan personel TNI, Polri, dan perangkat desa tetap bersemangat membersihkan puing-puing rumah yang berserakan.

Sisa-sisa bencana angin kencang disertai hujan deras yang melanda desa ini masih terlihat jelas, Atap yang roboh, dinding rumah yang runtuh, dan jalanan yang tertutup sampah serta batang pohon tumbang.

Pada Kamis (6/2/2025), sejak pukul 11.30 WIT, mereka bahu-membahu mengangkat kayu, menyapu jalan, dan menata kembali desa yang porak-poranda.

Bencana yang melanda beberapa hari sebelumnya telah menyebabkan kerusakan pada puluhan rumah warga serta dua fasilitas umum. Namun, di balik kehancuran itu, semangat gotong royong yang kuat tetap menyala.

Kapolsek Selaru, Iptu S.I. Sabarlele dan Danramil 1507-03/Selaru Lettu Inf. D. Saleky, memimpin langsung aksi sosial ini.

Turut serta dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris Desa Namtabung Samuel Labarua, S.Pd, serta beberapa anggota kepolisian dan TNI lainnya. Dengan jumlah personel lebih dari 20 orang, mereka membagi tugas agar proses pembersihan berjalan cepat dan efektif.

“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat. Kami ingin membantu agar kehidupan warga bisa kembali normal,” ujar Lettu Inf. D. Saleky di sela-sela kegiatan.

Pembersihan dimulai dari rumah keluarga Pelipus Enus di RT 12/RW 005, yang atapnya hancur diterjang angin.

Dengan cepat, puing-puing kayu dan genting yang berserakan disingkirkan.

Tak lama, mereka berpindah ke rumah Yordan Lerebulan di RT 03/RW 001, yang mengalami kerusakan serupa.

Rumah keluarga Yeheskel Rangkoratat di RT 07/RW 003 menjadi lokasi berikutnya yang mereka bersihkan.

Menjelang pukul 13.00 WIT, keringat membasahi pakaian para petugas. Namun, mereka tetap tersenyum ketika akhirnya beristirahat sejenak dan menikmati makan siang bersama di rumah Sekretaris Desa Namtabung.

Suasana keakraban terasa begitu hangat, seolah bencana yang baru saja melanda tidak mampu memudarkan semangat persatuan mereka.

Setelah hampir dua jam bekerja, pada pukul 13.35 WIT, kegiatan pun selesai. Jalanan kembali bersih, rumah-rumah yang sebelumnya tertutup puing kini mulai tampak lebih tertata.

Meski masih banyak yang harus diperbaiki, warga Desa Namtabung kini bisa sedikit bernapas lega.

Menurut data terbaru dari Pemerintah Desa, total rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana ini mencapai 31 unit, ditambah dua fasilitas umum yang juga terdampak.

Meski begitu, bantuan terus berdatangan, dan dengan gotong royong, mereka yakin desa ini akan segera pulih.

“Saat musibah datang, kita harus saling membantu. Kami percaya, dengan kebersamaan, kami bisa bangkit kembali,” ujar Samuel Labarua penuh optimisme.

Desa Namtabung mungkin sempat luluh lantak oleh bencana, tetapi semangat warganya tetap tegak berdiri. Dengan kerja sama dan kepedulian bersama, mereka membuktikan bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah puing-puing yang berserakan.

NKTan

Exit mobile version