Koreri.com, Timika – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Pemerintah setempat menjadikan peringatan tahun ini sebagai tonggak kebangkitan pendidikan di daerah dengan meluncurkanan program unggulan Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan fokus pemerataan kualitas pendidikan hingga ke pelosok kampung.
Bupati Mimika, Johannes Rettob mengatakan bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam pemerintahan yang ia pimpin.
Dijelaskan, dalam 100 hari kerja pihaknya telah bergerak cepat merancang sistem pendidikan yang merata melalui SSH, yang akan diresmikan pada Mei 2025 di Kokonao, ibu kota Distrik Mimika Barat.
“Peluncuran SSH adalah langkah nyata kami untuk mewujudkan visi pembangunan dari kampung ke kota. Kami ingin anak-anak di kampung memiliki akses pendidikan yang sama dengan anak-anak di kota,” tegasnya saat memberikan keterangan di Timika, Jumat (2/5/2025).
Menurut Rettob, ketimpangan pendidikan antara kota dan kampung masih mencolok, terutama dalam hal ketersediaan guru, sarana, dan prasarana sekolah.
Oleh karena itu, SSH diharapkan menjadi solusi yang tidak hanya meningkatkan kualitas belajar tapi juga memperkuat keterlibatan tenaga pengajar di wilayah terpencil.
SSH bukan hanya sekadar program, tetapi bagian dari visi besar Pemkab Mimika periode 2025 – 2030 untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara menyeluruh.
IPM di kampung akan menjadi barometer pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang merata.
“Kami sedang menghitung dan memetakan IPM kampung. Ini akan menjadi dasar kami membangun masa depan Mimika dari akar rumput,” tambahnya.
Peringatan Hardiknas 2025 juga membawa harapan baru bagi para guru.
Rettob menyampaikan bahwa pihaknya mendorong percepatan penerbitan Surat Keputusan (SK) bagi guru-guru yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Dengan berbagai gebrakan tersebut, Pemkab Mimika menandai Hardiknas 2025 bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai awal era baru pendidikan inklusif dan progresif untuk seluruh anak Mimika.
EHO