Pemkab Mimika Genjot Program Hunian Layak: 1.500 Rumah Siap Dibangun untuk Warga

Pemkab Mimika Siap Bangun 1500 Rumah
Sosialisasi pengembangan perumahan baru dan mekanisme akses pembiayaan perumahan di hotel grand tembaga Timika, Papua Tengah, Rabu (21/5/2025) / Foto: EHO

Koreri.com, Timika – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat melalui sosialisasi percepatan pembangunan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan di hotel Grand Tembaga Timika, Papua Tengah, Rabu (21/5/2025).

Bupati Mimika diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan tempat tinggal.

“Rumah bukan hanya soal tempat tinggal. Ia adalah fondasi utama untuk membentuk keluarga yang sehat, bahagia, dan produktif,” ujar Inosensius saat membacakan sambutan tertulis Bupati.

Menurutnya, kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah yang layak masih menjadi tantangan serius.

Untuk itu, Pemkab Mimika tengah merancang program pembangunan sekitar 1.500 unit rumah dari berbagai tipe, yang akan tersebar di sejumlah lokasi strategis.

Tak hanya pembangunan fisik, program ini juga mencakup penyediaan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan, air bersih, dan fasilitas umum lainnya.

“Sosialisasi ini adalah langkah awal yang penting. Kita ingin membangun sinergi antarpemangku kepentingan untuk menghasilkan solusi nyata, khususnya dalam pembiayaan yang mudah diakses masyarakat,” jelasnya.

Inosensius juga mengajak para pengembang untuk berkomitmen membangun rumah berkualitas dan terjangkau, serta mendorong lembaga pembiayaan menyediakan skema kredit yang pro-rakyat.

“Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah II Balai P3KP Papua I, Yohanes R. Rumbewas, mengatakan bahwa pembangunan perumahan merupakan salah satu prioritas nasional.

“Pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah di seluruh Indonesia. Untuk itu, sinergi antara pusat, daerah, swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Yohanes menekankan pentingnya menciptakan kawasan hunian yang tidak hanya layak huni, tetapi juga adaptif, inklusif, dan terintegrasi dengan layanan dasar.

“Kita ingin program ini menjadi ruang strategis untuk mewujudkan pemukiman yang berdaya dan berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” pungkasnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan langkah-langkah nyata percepatan pembangunan perumahan di Mimika dapat segera terwujud, membawa harapan baru bagi ribuan keluarga untuk memiliki tempat tinggal yang layak dan bermartabat.

EHO

Exit mobile version