Koreri.com, Bintuni – Menanggapi aksi masyarakat Raja Ampat yang memprotes dan melakukan pemalangan lokasi pertambangan pasca pencabutan 4 ijin usaha pertambangan (IUP) oleh Pemerintah pusat, Mentri Energj Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadali angkat bicara.
Bahlil menegaskan bahwa keputusan pencabutan 4 IUP PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond Perkasa, PT Nurham, dan PT Anugerah Surya Pratama telah melalui kajian.
“Kemarin saya ke Sorong, masyarakat juga minta untuk mencabut IUP itu dan kita sudah melakukan kajian secara teknis maupun dari sisi aturan juga lingkungan dan itu sudah diputuskan di dalam Ratas,” bebernya.
Diakui Bahlil, dari berbagai aspek setelah dilihat bahwa memang ke 4 perusahaan dimaksud harus dilakukan pencabutan IUP-nya.
Kendati demikian, ia juga memaklumi jika kebijakan yang diambil Pemerintah pasti menimbulkan pro dan kontra.
“Ya… yang namanya kebijakan itu kan begitu,” sahutnya.
Sementara itu, soal PT. GAG Nikel, Bahlil memastikan operasionalnya tetap berjalan namun dalam pengawasan yang ketat.
“Tetap berjalan karena apa? Karena disitu itu kontrak karya dan mereka melakukan penambangan dengan baik,” pungkasnya.
KENN
