Koreri.com, Ambon – Wali Kota Bodewin Wattimena juga angkat bicara menyikapi polemik yang tengah mengguncang Negeri Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon.
Hal itu menyusul aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok warga setempat pada 13 Juni 2025 lalu.
Aksi tersebut dipicu oleh penolakan Pemerintah Negeri Hative Besar untuk menanggapi surat dari Demmyand P. de Fretes yang meminta pengakuan marga de Fretes sebagai salah satu mata rumah parentah (mata rumah penguasa) di Negeri adat tersebut.
Wali Kota saat ditemui di kediamannya di Halong, Minggu (15/6/2025), menegaskan bahwa proses penetapan raja definitif di Negeri Hative Besar harus dilakukan melalui mekanisme internal yang sah dan menghindari tekanan kelompok tertentu.
“Saya menghimbau seluruh masyarakat Negeri Hative Besar untuk bersama-sama mendukung hadirnya Raja Definitif,” imbuhnya.
Olehnya itu, Wali Kota meminta agar semua pihak menghindari tindakan-tindakan provokatif yang justru memperkeruh suasana.
Proses ini, lanjutnya, agar sebaiknya dilakukan melalui Badan Saniri Negeri.
“Saya akan meminta laporan resmi dari Penjabat Negeri Hative Besar pada hari Senin agar Pemerintah Kota dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan kewenangan kami,” tegasnya memastikan itu.
Wali Kota berharap seluruh masyarakat dapat bersikap bijak dan mendukung penyelesaian persoalan sesuai aturan adat dan hukum yang berlaku, demi menjaga keharmonisan dan stabilitas di Negeri Hative Besar.
JFL