Koreri.com, Jayapura – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia saat ini serius memantau kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Papua.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan Indeks Kebahagiaan atau Index of Happiness Papua masih berada di angka 60,09 persen pun menjadi acuan bagi lembaga antirasuah tersebut memaksimal penyelenggaraan pemerintahan di provinsi paling timur Indonesia ini.
Padahal, tingkat kebahagiaan masyarakat menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat.
“Kita akan berupaya mendorong peningkatan Indeks Kebahagiaan yang selama ini masih sangat jauh tertinggal dari provinsi lain di Indonesia,” tegas Anggota Tim KPK RI, Asep Haerulloh, di Jayapura, Selasa (12/9).
Lanjut dia, Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial.
Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, dan keharmonisan keluarga,
Kemudian, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan, serta kondisi keamanan.
Untuk memperoleh Indeks kebahagiaan yang lebih baik maka harus dimulai dari para pemimpin di jajaran pemerintahan.
“Mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah dan juga jajaran BUMN/BUMD untuk bagaimana menciptakan budaya berintegritas agar terhindar dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),” tegasnya
Asep mengaku yakin Papua nanti ke depan sesuai dengan semangatnya “Go International” yakni dengan semangat gotong royong, integritas, religius dan profesional itu yang membawa negeri berjuluk “Bumi Cendrawasih” ini bisa berkelas dunia.
Dikatakan pula, saat ini sebuah negara jika ingin berbicara kelas dunia, indikatornya sudah beralih jadi bukan lagi bagaimana saling maju tapi sekarang bersaing untuk bagaimana bisa saling membahagiakan.
“Ada indikator menyebutkan ‘World Happy Index’ atau Indeks Kebahagian Dunia, dan negara kita masih ada di jajaran peringkat 80-an. Kita berharap sepuluh tahun ke depan bisa masuk lima besar, oleh karena itu bagaimana dari awal kita berkomitmen untuk mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bahagia,” tukasnya.
KPK selalu terdepan untuk pemberantasan korupsi dan terdepan untuk pencegahan melalui pembangunan budaya integritas yang dibangun melalui kekuatan atau power sehingga yang jelek dihancurkan.
“Jadi hancurkan KKN tegakkan Integritas. Dan sekali lagi ini butuh kekuatan sebab kejahatan termasuk korupsi sudah merajalela akibat diamnya orang baik dan berintegritas dengan kekuatan kekuasaan akan menghadirkan orang berintegritas untuk didalaminya,” tukasnya.
HRZ – PT