Koreri.com, Manokwari– Ketapang Diving Community melaksanakan kegiatan lomba pengumpulan sampah laut Anorganik pada pesisir Pantai Kwawi-Manokwari yang diikuti 11 (sebelas) anak-anak dan 22 (dua puluh dua) orang dewasa (mama-mama) berhasil mengumpulkan 640 kg sampah laut sepanjang lintasan garis 600 meter dan kedalaman 3 (tiga) meter.
Dalam acara pembukaan lomba yang dihadiri Bupati Manokwari diwakili Asisten I Wanto, S.Sos; Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari atau yang mewakili, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati, Yohanes Ada’ Lebang S.P., M.Si. Tim Juri yakni: Aton Krey, Dotoranda Martina Wospakrek, dan warga masyarakat tamu undangan serta para peserta lomba,Sabtu (7/8/2021)
Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76, Ketapang Diving Community bersama komunitas penyelam yang ada di Manokwari diantaranya: Fakni, Unipa, Gontisin, Pirest diving, Molo Manokwari, dan komunitas Selancar, melaksanakan berbagai kegiatan yang dimulai sejak tanggal 11 hingga tanggal 17, berupa: Trait Diving/Scuba (mengenalkan peralatan kepada masyarakat umum), Transplantasi Karang, lomba pengumpulan sampah laut Anorganik, lomba hias perahu dengan menggunakan bahan ramah lingkungan, upacara bawah laut dan pengibaran bendera Merah Putih pada kedalaman 15 Meter oleh 36 penyelam.
Semua yang dilakukan dalam upaya pengendalian dan pengelolaan pencemaran laut dan mengembalikan habitat pantai seperti waktu-waktu sebelumnya serta memberikan manfaat jasa lingkungan bagi Masyarakat maupun wisatawan dengan hadirnya Taman Laut Kwawi-Manokwari, salah satunya melalui olah raga selam untuk melihat peninggalan sejarah dasar laut (kapal tua) dan keindahan terumbu karangnya maupun jenis habitat laut lainnya seperti Ikan Lumba-lumba.
“Kenapa harus jauh-jauh ke Raja Ampat dan Kaimana kalau ada potensi disini, kenapa kami tidak lakukan itu, ini wajah Provinsi Papua Barat yang kami akan coba terus mendorong agar ada sedikit edukasi untuk masyarakat bahwa jangan buang sampah sembarangan. Maka dengan kehadiran Bapak Wanto, selaku Asisten satu (I) Setda Kabupaten Manokwari, kami merasa berterimakasih, bahwa Bapak Bupati turut mensupport kegiatan kami, termasuk dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari,” Jelas bung Echon.
Selanjutnya, Kami (red. Ketapang Diving Community) berinisiatif melakukan, sehingga kami sudah tiga bulan melakukan kegiatan pembudidayaan Terumbu karang dan kami coba terus untuk mengenalkan alat scuba kepada kalayak umum yang ada di Manokwari sehingga semakin banyak penyelam yang menyelam dan melihat pemandangan bawah laut dan peduli terhadap sampah yang begitu banyak.
Mewakili Bupati Manokwari, Asisten I (Satu) Setda Kabupaten Manokwari, Wanto, membuka kegiatan yang diawali menyampaikan sambutan Bupati.
“Saya terperanjat karena ternyata masih ada sekelompok orang atau komunitas pemuda-pemudi yang peduli akan sampah, saya pernah mendengar bahwa laut adalah tempat sampah yang terbesar di dunia ini karena memang jadi rame buang sampah sembarangan saja ke laut. oleh sebab itu, kalau tadi ketua panitia katakan bahwa laut bukan tempat sampah itu kontradiktif. Maka marilah kita sama-sama menjaga agar laut tetap bermanfaat untuk kita, jangan membuang sampah lagi. Oleh sebab itu kepada komunitas ini saya sangat memberikan apresiasi” jelas Wanto
Dalam kegiatan Lomba pembersihan sampah anorganik ( sampah plastik) dibuat dalam dua kategori yakni, kategori anak dan kategori dewasa. Masing – masing diwajibkan menyediakan kaca selam, mengunakan tanda pengenal pita berwarna merah putih, mengikuti protocol kesehatan, tidak mengomsumsi alkohol jika kedapatan tidak diijinkan mengikuti lomba. Peserta diarahkan mengumpulkan sampah dari bibir pantai sampai kearah air laut kedalam 1-3 meter dan juga ada pembatas yang sudah diberikan tanda oleh panitia.
Sampah yang dikumpulkan sebanyak 71 karung dengan berat total 640 kg. Maka peserta lomba anak yang menjuarai urutan satu dengan berat 21 kg, juara dua dengan berat 18 kg, dan juara tiga dengan berat 16,36 kg. sedangkan orang dewasa juara satu 33,37 kg, juara dua 27,60 kg, dan juara tiga 24,26 kg. masing-masing pemenang akan diberikan hadiah berupa uang yakni, juara (1) Rp. 2.000.000.00, juara (2) Rp. 1.500.000.00, dan juara (3) Rp. 1.000.000.00. Serta bagi orang-orang tua yang terlibat didalam lomba pembersihan sampah anorganik akan diberikan piagam penghargaan oleh panitia dan juga anak-anak sebagai generasi-generasi penerus akan diberikan hadiah khusus.
Salah satu senior, Anthon Krey, berharap bahwa “apa yang sudah kami lakukan saat ini dalam melestarikan terumbu karang di Teluk Doreri ini supaya menjadi beban kepada adik-adik kedepan memutar kembali memori pada jaman-jaman orang tua kami dulu bahwa lingkungan ini yang penuh dengan susu dan madu. Artinya, mau pergi ke hutan bisa mendapatkan sayur-sayuran dan buah-buahan kemudian jika ke laut bisa mendapatkan ikan, bia, gurita dan lain sebagainya. Tujuan utama kami menjaga Manokwari bebas sampah, tujuan khusus kami menjaga dan menghidupkan kembali kekayaan alam yang dulu punah ,”ujar nya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keaanekaragaman Hayati, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang, mengatakan sangat mengapresiasi semangat dan komitmen dari ketapang Diving Community dalam menjaga laut Manokwari yang di Mulai dari Kwawi. Semoga semakin banyak komunitas peduli lingkungan dan bersama sama menjaga laut Manokwari dari pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
“Salah satu upaya pengendalian terhadap masuknya sampah dari darat dan sungai yang masuk ke laut harus dilakukan pengendalian mulai dari Rumah Tangga masing-masing, setiap kawasan perumahan, Rumah Sakit, Perhotelan, Sekolah, Tempat Ibadah dan kawasan industry serta lainnya dapat menghadirkan BanK Sampah agar dilakukan pemilahan dari sumber secara bertanggung jawab dan dapat diteruskan kepada Koperasi Produsen Pengelola Sampah Manokwari atau pada Bank Sampah Induk pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari dalam menambah pendapat karena bernilai ekonomis (sebagai bahan daur ulang)” harap Lebang
Maka harapan besar masyarakat di Kwawi meminta dukungan dari berbagai pihak dalam melestarikan laut yang indah bebas sampah, terutama pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari agar memberikan perhatian penuh terhadap semangat anak-anak muda yang mulai dibangun dalam komunitas ini agar tetap terjaga semangat yang tumbuh dalam diri mereka untuk menjaga kelestarian alam.
KENN