Koreri.com, Ambon – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Ambon melaksanakan tugas pengawasan dalam rangka Bulan Suci Rahmadan 1443 Hijriyah.
Kali ini, terhadap pangan takjil yang disajikan pada beberapa titik di dalam Kota Ambon seperti simpang Alfatah dan Batu Merah, Selasa (5/4/2022).
Badan POM Ambon pada kesempatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesahatan dan Dinas Perindustrian Perdagangan setempat.
Kepala Badan POM Ambon Hermanto, S.Si., Apt., MPPM membenarkan kegiatan yang dilakukan pihaknya.
“Hari ini kita dari Badan Pegawasan Obat dan Makanan di Ambon bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Perindag Kota Ambon turun langsung ke tempat jual jajanan buka puasa ini. Kita lakukan pengawasan terhadap makanan jajanan puasa atau takjil,” terangnya kepada sejumlah media di area parkiran Masjid Alfatah Ambon, Selasa (5/4/2022) sore.
Tim, lanjut Hermanto, baru saja melakukan pegawasan di dua tempat yaitu Batu Merah dan di depan Masjid Alfatah.
“Jadi di kawasan Alfatah ini ada 18 sampel yang diuji kimianya, dan ada 5 Sempel diuji secara mikrobiologi untuk melihat kebersihannya,” rincinya.
Kemudian, untuk kawasan Batu Merah diambil 15 sampel yang diuji kimianya dan 5 sampel diuji di laboratorium Badan POM Ambon untuk diuji secara mikrobiologi.
“Jadi total ada 10 sampel yang diuji Mikrobiologi,” sambungnya.
Di kawasan Alfatah ini sudah dilakukan pengujian dengan menggunakan parameter uji untuk bisa mengetahui bahan-bahan kimia yang sering disalahgunakan seperti boraks, formalin, fordamin – B dan perwarna metanium atau kuning.
“Jadi dari hasil uji yang sudah di lakukan di kawasan Alfatah Ambon ini dari 18 Sempel yang dilakukan pengujian semuanya memenuhi syarat. Kita bersyukur bahwa semuanya aman dari bahan kimia yang berbahaya,” bebernya.
Untuk hasil pengujian sampel di Batu Merah belum bisa diketahui karena hingga berita ini di publish, masih dalam perjalanan.
“Kita juga akan lakukan pengujian terhadap makanan yang ada di kawasan Batu Merah juga. Dan saya berharap juga mudah-mudahan hasilnya sama dengan di Alfatah yang mana bebas dari bahan kimia yang berbahaya,” harapnya.
Lebih lanjut, jelas Hermanto, ke 10 sampel yang akan diuji di laboratorium itu berkaitan dengan uji kimia terhadap kandungan seperti ekolin, stafbilokokus dan masinus guna memastikan kebersihannya.
“Apakah soal penggunaan air bersih, kemudian bahan-bahan bakunya atau kebersihan perorangnya, itu nanti dapat kita lihat dari hasil ujinya,” tandasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kota Ambon Wendy Pelupessy memastikan Pemerintah setempat akan terus bekerja sama dengan Badan POM dalam melakukan langkah seperti ini.
“Jadi tujuan kita bersama itu bagaimana masyarakat Kota Ambon yang melalukan ibadah Puasa bisa mengonsumsi makanan yang sehat yang terbebas dari bahan – bahan yang berbahaya atau pencemaran bakteri-bakteri,” urainya.
Wendy mengapresiasi, bahwa apa yang disampaikan Kepala Badan POM terkait hasil uji yang menyatakan jajan puasa yang disajikan terbebas dari bahan kimia dan semuanya negatif.
“Maka artinya itu, kesadaran masyarakat atau kesadaran orang menjual selama ini terbukti telah melalui pegawasan. Kemudian hasil pembinaan dari Balai POM maupun kita di Dinas Kesehatan dan Perindag Kota Ambon,” tandas.
Wendy mengakui telah melihat para penjual dalam Kota Ambon sudah bisa memetuhi aturan – aturan yang ditentukan.
“Dalam arti mereka menjual makanan yang sehat, dan ketika olahan mereka dikomsumsi masyarakat juga harus sehat,” tukasnya.
JFL
