Koreri.com, Biak – Unicef menggelar penyegaran sanitasi dalam rangka mewujudkan Kabupaten Biak Numfor Stop Buang Air Besar (BABS) berempat di Swiss-Belhotel Cendrawasih, Rabu (15/3/2023).
Giat dihadiri jajaran Dinas Kesehatan dan sejumlah tenaga medis serta tamu undangan lainnya.
Reza Hendrawan selaku Staf Air Sanitasi Unicef ketika dikonfirmasi usai kegiatan menjelaskan bahwa yang perlu digarisbawahi adalah program Pemerintah Kabupaten Biak Numfor.
Dalam hal ini, program yang dicanangkan oleh kepala daerah yaitu berkomitmen untuk Biak menjadi kabupaten yang pertama di tanah Papua yang masyarakatnya sudah tidak buang air besar sembarangan (BABS).
“Komitmen politik itu kemudian didukung oleh Unicef menjadi program-program nyata yang salah satunya adalah pertemuan ini. Dan dalam pertemuan ini juga, kita mengidentifikasi berapa kampung yang masyarakatnya masih buang air besar secara sembarangan,” ungkap Reza.
Ditegaskan, pihak Unicef mengundang Kepala Distrik, Sanitarian serta Kepala Puskesmas, kemudian membahas dan berdiskusi terkait apa masalahnya, solusinya, strateginya, sampai juga implementasi di lapangan.
“Yang menarik adalah semua disini sepakat untuk mendukung programnya Bupati karena stop BABS dimana sanitasi itu merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan dampaknya banyak karena tidak saja menurunkan angka diare tapi juga bisa menurunkan angka stunting,” bebernya.
Reza kemudian mengajak bersama-sama untuk membayangkan anak-anak makanannya bergizi, kaya dengan hasil laut tapi kalau setiap hari diare maka keluar semua gizi yang telah dikonsumsi.
“Oleh karenanya, kami siap untuk bekerjasama dengan Pemda Biak Numfor untuk membawa Kabupaten ini menjadi contoh bagi wilayah lain di Tanah Papua. Papua ini bisa, dan bahwa Papua tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia,” tegasnya.
Diinfokan pula bahwa belum banyak kota dan kabupaten yang melakukan stop BABS. Bahkan di tanah Jawa dan Sumatera pun masih banyak kabupaten/kota yang masih tinggi angka buang air besar sembarangan.
“Terkait Biak Numfor bisa mengatasi Stop BABS tentunya ini akan menggemparkan karena di Indonesia bagian timur tiba-tiba ada kabupaten yang mampu memperlihatkan pembangunan yang bagus,” tandas Reza.
Dikatakan pula, bentuk pendampingan ada 3 yaitu advokasi kebijakan, mendukung peningkatan kapasitas dan memberikan dukungan teknis sedangkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ada 5 pilar yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun, pengolahan makanan dan minuman (limbah) dan sampah dimana secara bertahap menyelesaikan hal ini.
“Mengapa BABS lebih diutamakan? Karena ini merupakan hal yang paling gampang dan berhubungan dengan citra Kabupaten Biak Numfor menjadi tujuan wisata,” ujar Reza.
Reza menegaskan juga bahwa sebagai langkah awal untuk menyambut Sail Teluk Cendrawasih harus dipastikan di Kabupaten Biak Numfor ini tidak ada lagi yang BABS.
HDK