Layanan RSUD Abepura Tak Maksimal dan Butuh Gedung Baru, Ternyata Begini Kondisinya

IMG 20230901 WA0014

Koreri.com, Jayapura – Aktivitas pelayanan di RSUD Abepura, Kota Jayapura, Papua dilaporkan terganggu akibat diperhadapkan pada sejumlah persoalan.

Mulai dari persoalan kekurangan tempat tidur hingga sejumlah fasilitas gedung yang telah mengalami kerusakan.

as

“Kebutuhan akan gedung baru pun semakin mendesak tentunya,” demikian disampaikan Direktur RSUD Abepura, Daisy C Urbinas melalui telepon seluler, Kamis (31/8/2023).

Daisy pun mengaku untuk mendorong pembangunan gedung RSUD Abepura, dirinya sudah melakukan lobi hingga ke tingkat pusat. Bahkan dilakukan sejak dua tahun lalu hingga saat ini.

“Ini sudah lobi sepanjang 2 tahun Direktur RSUD Abepura ke Bappenas dan ke kantor Sekretariat Wakil Presiden untuk pengembangan Rumah Sakit Abepura,” akuinya.

Salah satu alasannya, RSUD Abepura sudah sangat kekurangan fasilitas tempat tidur.

“Mengingat Rumah Sakit Abepura ini jumlah tempat tidurnya di atas kertas adalah 247 tempat tidur. Tetapi rata-rata tempat tidur yang dimanfaatkan hanya ada di sekitar 117 tempat tidur,” bebernya.

Alasan lainnya, bahwa hampir semua bangunan di RSUD Abepura mengalami kerusakan sehingga mengganggu pelayanan.

“Banyak kebocoran, banyak rusak yang terus-menerus setiap tahun mengeluarkan biaya pemeliharaan sangat besar. Dan ikut mempengaruhi tidak bisa memaksimalkan menampung pasien,” sambungnya.

Daisy juga menyampaikan, pihak RSUD Abepura terakhir mendapatkan bantuan hanya di kisaran Rp10 Miliar di 2010.

“Rumah sakit Abepura itu belum pernah mendapat bantuan dana pembangunan baik dana pembangunan dari APBD maupun APBN. Kita belum pernah, terakhir kita dapat dari APBN tahun 2010 itu sekitar 10 miliar setelah itu tidak pernah,” keluhnya.

Bahkan Daisy menyampaikan, sejak terbakarnya gedung IGD, pihaknya melayani menggunakan tenda sebagai ruang sementara pelayanan untuk pelayanan darurat.

“Terbakarnya gedung yang kemarin yang pelayanan IGD yang masih melayani darurat dengan pakai tenda pakai ruang sementara yang kecil, yang tidak standar maka urgent sekali darurat sekali perlu ada perhatian pemerintah untuk mempersiapkan dana membangun rumah sakit Abe. Itu penting sekali,” imbuhnya.

Dirut RSUD itu menyampaikan bahwa pihaknya sudah 5 kali bertemu Setwapres dan Bappenas di Jakarta.

“Karena itulah kami saat ini di Istana Wakil Presiden, yang sebenarnya saya sudah melakukan pertemuan ada sekitar lima kali dan 23 kali di Bappenas. Saya lakukan presentasi tentang Rumah Sakit Abepura yang diikuti beberapa lintas daerah,” sambungnya.

Daisy berharap di tahun depan pembangunan gedung baru RSUD Abepura bisa dilakukan oleh Pemerintah.

“Dan kita berdoa sama-sama semoga di tahun depan itu bisa ada bangunan baru di rumah sakit Abepura, untuk menggantikan bangunan yang terbakar dan lahan ruang rawat-rawat inap yang baru, supaya gedung-gedung yang lama bisa secara bertahap diistirahatkan untuk kita lihat bisa memperbaikinya secara bertahap.

Jadi kita perlu punya bangunan baru yang lebih representatif,” harapnya.

Terkait anggaran yang dibutuhkan pembangunan gedung baru, Daisy memperkirakan butuh sekitar Rp500 miliar.

“Itu untuk pembangunan di lahan baru,” pungkasnya.

RLS