Koreri.com, Bintuni – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni melalui Tim Penggerak PKK melaksanakan kegiatan penurunan stuting bertempat di Balai Kampung Korano Jaya SP2 Manimeri, Kamis (21/9/2023).
Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan pengobatan massal serta mengangkat Anak Asuh Stunting TP PKK Teluk Bintuni.
Di momen yang sama, turut pula diserahkan bantuan satu unit mobil Avanza dengan tulisan “Turunkan Stunting di Kabupaten Teluk Bintuni” kepada Ketua TP PKK oleh Bupati Ir Piet Kasihiw.
Selain Bupati, turut hadir Wakil Bupati Matret Kokop, pimpinan OPD, serta tamu undangan dan warga masyarakat setempat.
Bupati dalam sambutannya, mengatakan kegiatan PKK yang dilaksanakan berkaitan dengan upaya-upaya, kerja keras untuk menurunkan stunting sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo dimulai dari pusat sampai di daerah bahkan di kampung.
“Gerakan massal penurunan stunting ini adalah suatu gerakan kemanusiaan, menyelamatkan generasi muda yang nanti ke depan menjadi harapan kita semua, yang akan menggantikan kita,” tegasnya.
Diakui Bupati setelah Covid, Pemerintah kini fokus kepada persoalan stunting.
“Dan karena ini sudah menjadi perintah Presiden maka kita semua cari di mana tempat-tempat dan rumah-rumah yang kita datangi, tempat dimana ada keluarga, kita sisir untuk kita tahu bagaimana kondisi anak-anak generasi muda itu,” bebernya.
Menurut Bupati, jika Pemerintah tidak mengambil langkah maka 10 tahun atau 20 tahun ke depan, anak-anak ini akan bertumbuh menjadi generasi yang tidak produktif bahkan generasi itu terancam hilang.
“Jadi gerakan moral atau gerakan kemanusiaan ini berlaku bagi siapa saja. Apalagi Pemerintah bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat sehingga segala cara kita gunakan.
Saya bilang, Wakil Bupati adalah panglima pemberantasan stunting. Kita ini pasukan semua. PKK juga pasukan. Kepolisian juga ada upaya, dinas dinas terkait, saya juga pasukan dari beliau. Saya hanya ikut arahan saja, memberikan keputusan-keputusan. Tetapi tanggung jawab kita sebagai orang tua adalah tanggung jawab yang melekat. Tanggung jawab untuk merawat anak agar tumbuh sehat sampai dia dewasa,” tegasnya.
Disamping itu, Pemerintah sudah mulai berupaya untuk menyusun perda-perda yang berkaitan dengan perkawinan dalam hal ini yang mengatur perkawinan usia dini bagi perkawinan anak gadis.
Menurutnya, usia kematangan bagi seorang gadis adalah pada usia 19 tahun dan semua alat produksinya itu normal.
“Dibawah 19 tahun belum. Laki-laki 22 tahun keatas. Bisa saja ke depan ada Perda yang dibuat supaya menghindari perkawinan di usia 19 tahun. Kenapa? Karena kesejahteraan bangsa dan negara ini dimulai dari kesejahteraan keluarga. Kalau keluarga sejahtera maka Teluk Bintuni sejahtera, Papua Barat sejahtera dan Indonesia sejahtera,” tandasnya.
Lanjut Bupati, Pemerintah saat ini juga menerapkan pola bantuan bagi program penurunan stunting.
“Pola pertama itu kita beri bantuan langsung kepada keluarga untuk ibu olah dan kasih makan anak. Pola kedua adalah kita siapkan makanan siap saji. Seperti yang PKK sudah buat, di SP5 kemarin ada dapur gizi, di Polres juga disiapkan dapur gizi, Dinas Kesehatan, Dinas Pelayanan Perempuan dan KB, itu juga satu upaya,” lanjutnya.
Kendati demikan, Bupati mengingatkan bahwa Pemerintah tetap memberi perhatian tetapi tanggung jawab pertama ada di keluarga.
“Jangan sampai kita sibuk dengan pekerjaan cari nafkah akhirnya lupa. Jadi kita semua punya tugas besar. Terima kasih atas kerja sama baik PKK, baik dimas, instansi terkait, polres, itu sudah mampu turunkan angka stunting itu,” tegasnya mengingatkan.
Stunting di Kabupaten Teluk Bintuni sebelum ada pada angka 27%, dan kemudian turun menjadi 22%. Dan sekarang pada posisi 14% atau posisi ketiga di bawah Kabupaten Manokwari (9%) dan Pegunungan Arfak (12%) untuk tingkat Provinsi Papua Barat.
“Sekarang kita tetap jadi contoh karena dia kali berturut-turut, kita di peringkat kedua, sekarang di peringkat ketiga. Itu tidak gampang, kerja keras kita luar biasa. Saya memberikan apresiasi atas kinerja kita semua, bapak Wakil Bupati sebagai panglima penurunan stunting, seluruh PKK apalagi Polres sudah menyisir di berbagai titik sampai yang gemuk juga dapat jatah,” pungkasnya.
Di kesempatan itu, Bupati Piet berkesempatan menyerahkan makanan tambahan atau sembako untuk penambahan gizi untuk 5 anak di Korano Jaya.
Ketua TP PKK juga menyerahkan bantuan dana buat TP PKK setempat untuk upaya penurunan stunting.
KENN