Koreri.com, Nabire – Penjabat Gubernur Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM melaunching program pendidikan berhitung Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) di Provinsi Papua Tengah.
Pemprov Papua Tengah menggandeng Prof. Yohanes Surya dan Tim Yayasan Teknologi Indonesia Jaya memaksimalkan program tersebut.
Pendidikan dengan metode gasing ini akan diterapkan di 8 kabupaten di Provinsi Papua Tengah.
Launching ini disambut baik perwakilan guru dan siswa serta orang tua yang diundang hadir, pada pelaksanaan yang berlangsung di Aula Kantor Gubernur, Selasa (17/10/2023) sore.
Ribka Haluk mengatakan pendidikan adalah hak asasi bagi setiap anak di Indonesia sebagaimana termaktub dalam UU Dasar 1945 dan implementasi tercantum dalam PP RI Nomor 18 Tahun 2022.
Komitmen atas amanat UU ini menjadi dasar dari program prioritas Pemprov Papua Tengah tentang peningkatan level numerasi siswa dengan metode berhitung cepat gasing.
Ribka berharap dunia pendidikan melalui metode gasing ini, membuat para siswa dapat mempercepat kompetensi numerasi mereka dengan cara yang lebih mudah memahami konsep matematika yang sulit dan memperoleh kemampuan berfikir logis dan kritis yang lebih baik.
“Adalah sebuah kehormatan bagi kami di Provinsi Papua Tengah untuk boleh berkolaborasi dengan profesor Yohanes Surya dan tim dari Yayasan Teknologi Indonesia Jaya untuk membangun sumber daya manusia generasi masa depan Papua Tengah,” akuinya.
Ribka menegaskan Papua Tengah berambisi untuk menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang mengajarkan metode gasing di wilayah itu demi menuntaskan masalah rendahnya numerasi.
Ia menambahkan pula permasalahan yang dihadapi Papua selama ini adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM).
“Sehingga perlu baginya untuk memprioritaskan program pendidikan demi mencerdaskan generasi anak-anak Papua Tengah yang unggul dan memiliki daya saing,” tandasnya.
Sementara itu, Prof Yohanes Surya mengatakan penerapan metode gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun juga dapat mengembangkan cara berfikir anak.
Metode ini kata dia, bertujuan untuk mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, serta mengubah karakternya.
“Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain,” kata Surya.
Ia menilai metode ini sangat efektif dan efisien. Hanya dalam waktu dua minggu saja, kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika menjadi jago matematika.
Surya mencontohkan, salah satu guru dari Kabupaten Jayapura sudah menjadi pelatih nasional.
“Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar. Pelatihan metode gasing ini akan membuat anak-anak siswanya bahagia. Begitu juga dengan para guru-guru yang mengikuti pelatihan,” tandasnya.
Bahkan tegas Surya, bukan hanya untuk guru agama melainkan bisa guru olahraga, guru agama atau semua guru bisa belajar matematika.
Termasuk pihak yayasan atau gereja juga bisa diajari sehingga metode gasing ini nantinya bisa sampai ke pelosok-pelosok Papua Tengah, sampai semua anak-anak pintar berhitung.
“Mari kita doakan program ini bisa berjalan dengan baik sampai Bulan Mei 2024. Mari kita ucapkan terima kasih kepada Mama Penjabat Gubernur, karena melalui beliau program ini bisa berjalan dan terlaksana. Ketika saya ketemu beliau, saya diajak untuk melakukan disemua kabupaten dan beliau bersedia memfasilitasinya,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Marten Ukago menegaskan kegiatan metode gasing ini akan ditempuh dalam 4 fase dan melibatkan 8 kabupaten dan berakhir dibulan Mei 2024.
Metode gasing ini baru dilaksanakan di Papua Tengah yang melibatkan semua kabupaten.
“Setelah metode gasing, maka kita akan lanjutkan dengan program literasi. Hari ini kita masuk dalam program numerasi dan berikutnya kita akan lakukan literasi. Kita percaya dengan melakukan 2 program tersebut dipastikan akan merubah karakter anak-anak kita, yang tadinya anak diantar kesekolah oleh orang tuanya, tetapi selanjutnya anaklah yang mengantar orang tuanya ke sekolah,” pungkasnya.
RLS