Koreri.com, Timika – Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma mengatakan pihaknya berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan, salah satunya bidang kesehatan.
Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang baru saja meninjau Program Pengendalian Malaria di Kuala Kencana PT Freeport Indonesia (PTFI), Rabu (18/9/2024) lalu.
Claus menyebutkan Malaria menjadi salah satu fokus mengingat malaria merupakan penyakit yang paling banyak dialami masyarakat maupun pekerja PTFI.
Upaya pengendalian malaria yang dilakukan PTFI telah berjalan selama lebih dari 25 tahun di Mimika.
menerima penjelasan dari petugas Laboratorium Entomologi / Foto : Humas PTFI
“PTFI bersama Dinas Kesehatan Pemkab Mimika, YPMAK, dan para pemangku kepentingan lainnya terus berupaya untuk melakukan upaya pencegahan, pengobatan, promosi dan edukasi baik kepda anak-anak di sekolah, para kader kesehatan di kampung-kampung, dan masyarakat secara umum,” beber Claus.
PTFI memiliki program pengelolaan malaria (malaria control) yang membantu melakukan pengendaliaan malaria di wilayah industri PTFI di seluruh area dataran rendah dan juga delapan kampung di sekitar operasi PTFI.
Riset Kesehatan Dasar 2022 yang dilakukan bersama antara Pemda Mimika dan Freeport Indonesia ditemukan angka insiden malaria dan kondisi stunting pada bayi dan balita yang tinggi di Kabupaten Mimika.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika pada 2023 mencatat 145 ribu orang menderita penyakit malaria dengan tren yang terus meningkat dalam empat tahun terakhir.
Sedangkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Mimika mencapai 24,7 persen. Lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 21 persen.
RLS