Koreri.com, Jayapura – Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM), menyampaikan komitmennya yang kuat terhadap pembangunan Kabupaten Keerom saat berorasi di hadapan ratusan pendukung di Arso, Kamis (12/6/2025).
Dalam pidatonya, BTM menegaskan bahwa Keerom telah menjadi bagian dari perencanaan strategisnya jika terpilih memimpin Papua.
“Saya sudah tahu, Keerom ada dalam pikiran saya,” tegas mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu.
BTM menyebut dirinya telah memahami secara menyeluruh berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Keerom, mulai dari minimnya infrastruktur dasar, persoalan ekonomi lokal, hingga layanan kesehatan yang belum merata.
Program Prioritas untuk Keerom
Dalam kesempatan tersebut, BTM menguraikan sejumlah program prioritas, di antaranya pembangunan jalan, perumahan, dan akses air bersih sebagai fondasi pelayanan dasar. Ia juga berkomitmen mengembangkan sektor pendidikan dan kesehatan secara menyeluruh.
“Rumah sakit, puskesmas, pustu, serta tenaga medis – semua akan saya siapkan dari dokter umum hingga dokter spesialis,” jelasnya.
BTM menyoroti potensi besar Keerom di sektor pertanian dan pertambangan.
Menurutnya, Keerom menyimpan peluang ekonomi yang belum tergarap maksimal, termasuk tambang emas yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“Tambang akan saya kembalikan kepada masyarakat Keerom, dengan melibatkan anak-anak daerah untuk mengelolanya,” tambah BTM.
Dorong Kemandirian Fiskal Daerah
BTM juga menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan Papua terhadap dana pusat. Ia mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan eksplorasi sumber ekonomi yang berbasis potensi lokal.
“Pemerintah daerah harus berdiri di atas kakinya sendiri. Kita bisa menggali potensi besar yang dimiliki, tentu sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.
Sebagai figur berpengalaman dalam pemerintahan, BTM percaya bahwa tata kelola yang efektif dan berorientasi pada masyarakat akan menjadi kunci kemajuan Papua, khususnya Kabupaten Keerom.
“Saya orang pemerintahan. Saya tahu dari mana harus memulai, dan ke mana harus membawa Papua,” pungkasnya.
TIM