Koreri.com, Sarmi – Ketua Koalisi Pemenangan Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO) Yanni mengajak seluruh pimpinan partai koalisi untuk hadir langsung di Kantor KPU Kabupaten Sarmi guna mengawal proses rekapitulasi suara yang tengah berlangsung.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap suara rakyat dihitung secara jujur dan bebas dari manipulasi.
“Penghitungan suara adalah momen penting bagi demokrasi Papua. Kami ingin hasil akhir benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat Papua, tanpa ada satu pun suara yang dimanipulasi atau terabaikan,” tegas Yanni di Sarmi Papua, Sabtu (9/8/2025).
Ia menegaskan, hasil pemilu harus merepresentasikan kehendak nyata pemilih. Setiap bentuk ketidakberesan atau kesalahan penghitungan dapat merusak integritas pemilu secara keseluruhan.
Menurut Yanni, kehadiran pimpinan partai di rapat pleno KPU Sarmi memiliki peran strategis dalam turut menjaga integritas dan keadilan selama proses rekapitulasi. Selain memastikan akurasi hasil, hal ini juga menjadi langkah penting untuk mencegah potensi penyimpangan.
“Kehadiran kita di sini adalah wujud tanggung jawab moral. Kita semua wajib menjaga integritas pilkada agar demokrasi di Tanah Papua tumbuh dengan sehat,” ujarnya.
Yanni, yang juga menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Papua, terlihat aktif memberikan semangat kepada para saksi yang bertugas di sejumlah distrik dan di pleno KPU Sarmi sejak 8 Agustus dan diperkirakan berakhir pada 10 Agustus 2025.
Ia menekankan pentingnya dukungan penuh kepada para saksi sebagai garda terdepan dalam menjaga suara rakyat.
“Sebagai pimpinan partai, kami wajib memberikan semangat dan motivasi kepada para saksi agar mereka dapat menjalankan tugas secara maksimal dan penuh tanggung jawab,” kata Yanni.
Selain itu, ia menegaskan bahwa penyelenggara pemilu, khususnya jajaran KPU dan Bawaslu, harus berperan sebagai patriot bangsa. Mereka harus bekerja semata-mata demi kepentingan rakyat dalam mewujudkan Pilkada yang jurdil.
“Jajaran KPU dan Bawaslu harus teguh menjaga integritas pilkada, bekerja dengan penuh dedikasi dan kejujuran. Jangan menodai amanah negara demi kepentingan jangka pendek, apalagi kepentingan pribadi, dengan cara merusak proses demokrasi,” tegas Yanni.
Yanni juga menambahkan bahwa Koalisi Mari-Yo dalam berkompetisi mengedepankan pendidikan politik yang mempertimbangkan unsur social trust atau kepercayaan sosial dalam proses Pilkada di Papua.
Menurutnya, social trust adalah prasyarat utama bagi terselenggaranya pemilu yang berkualitas.
Dalam perspektif politik modern, social trust tidak hanya berkaitan dengan keyakinan warga terhadap hasil penghitungan suara, tetapi juga terhadap keseluruhan proses, mulai dari pendaftaran, dinamika kampanye, hingga penetapan hasil akhir.
“Keberlangsungan demokrasi bergantung pada penerimaan hasil pemilu oleh seluruh lapisan masyarakat, dan itu hanya dapat dicapai jika publik percaya pada prosesnya,” demikian Yanni.
TIM