Koreri.com, Waisai– Oknum Kepala Bidang pada Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat diduga kuat mengintervensi karya jurnalistik.
Tindakan memalukan oknum pejabat itu terjadi saat para wartawan sedang menjalankan tugas jurnalistik untuk memastikan persiapan Panitia Gemarikan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2025 ke Dinas Perikanan setempat, Jumat (3/10/2025).
Perbuatan tidak terpuji itu sontak memicu kemarahan wartawan teropongnews.com Hiskia Samagita,S.H merasa karya jurnalisnya diintervensi oleh oknum kabid yang juga mengaku sebagai Penyidik pada Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat.
Menurut Hiskia, intervensi oknum pejabat itu sekaligus menginjak-injak kebebasan pers yang dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Hiskia Samagita menegaskan, publik Raja Ampat perlu mengetahui informasi terkait persiapan kegiatan Gemarikan Raja Ampat Tahun 2025.
“Dinas Perikanan bukan justru menjadi tempat di mana jurnalis mendapatkan intervensi. Tindakan oknum Kabid ini bukan hanya pelecehan terhadap wartawan, tetapi juga tamparan keras terhadap prinsip demokrasi dan transparansi informasi publik,” tegas Hiskia dalam keterangan persnya.
Intervensi Tugas Jurnalis
Tindakan oknum pejabat esellon III dinas perikanan itu diduga kuat akibat dendam lama soal penyelenggaraan Festival Gemarikan Raja Ampat Tahun 2024 dimana Wartawan Teropongnews Raja Ampat menulis dua berita pada tanggal 30-31 Oktober 2024 dengan judul “Festival Gemarikan Raja Ampat Tinggalkan Sampah Berserakan di Pantai WTC,” dan “Generasi Emas Mengais Ampas Ikan di Pembukaan Festival Gemarikan Raja Ampat 2024”.
“Karena saya jujur saja om, beberapa kali festival ini, kadang-kadang teman-teman wartawan ini foto sampah disitu, sementara kita ini kan kadang-kadang dari pagi trus butuh Istrahat, nanti jam 10 baru kita pergi bersih pantai,” kata Oknum Kabid Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat, Jumat (3/10/2025).
“Tau-tau sudah di Foto, sampah berserakan, tapi tidak masalah itu bebas pers yah, tapi harus tau etika juga, kita juga manusia yang kerja punya cape apa semua,” sambung Kadis yang juga mengaku Penyidik pada Dinas Perikanan Raja Ampat.
‘Kadang-kadang foto anak kecil makan duri ikan, tidak ada etika sama sekali, jujur saja, kita semua sama, cuma kan profesi yang membedakan,” jelas Kabid yang juga PPTK Gemarikan Raja Ampat Tahun 2025
Ia juga meminta agar wartawan dalam melakukan peliputan khususnya Kegiatan Festival Gemarikan Raja Ampat Tahun 2025 harus terdaftar di Dinas Kominfo Raja Ampat
“Saya minta teman-teman wartawan terdaftar, jangan-jangan datang lngsung saya wartawan, saya wartawan, kita tidak tau, jadi saya mohon nanti dikoordinir di Kominfo,” jelasnya.
“Jujur saja om, saya penyidik, dari Sorong sampai sini, kita sudah masuk gabung pers, sudah masuk juga, jadi pers semua kita kerja sama yang baik,” katanya.
Meskipun demikian oknum pejabat itu meminta Jurnalis memberikan informasi dari Raja Ampat yang positif. “Kita memberikan informasi Raja Ampat ini yang didengar orang diluar sana positif-positif,” ujar Oknum Kabid tersebut.
RED