WHDI PBD Diharapkan Lahirkan Perempuan Mandiri dan Berkepribadian Luhur

WHDI PBD resmi terbentuk
Pembentukan tingkat kepengurusan dan pelantikan pengurus WHDI Provinsi Papua Barat Daya periode 2025-2030 di Pura Jagat Bhuana Kerti Sorong, Sabtu (25/10/2025) / Foto : KENN

Koreri.com, Sorong – Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) membentuk kepengurusan tingkat Provinsi Papua Barat Daya, Kota dan Kabupaten Sorong di Pura Jagat Bhuana Kerti, Sabtu (25/10/2025).

Acara pembentukan dan pelantikan pengurus wanita hindu mengusung mengusung tema “Membangun Wanita Cerdas, Berdaya, Memperkuat Ketahanan Keluarga Penerus Bangsa” resmi dibuka Ketua Umum WHDI Pusat Wikantin Yogi.

as

Dalam sambutannya, Ketum WHDI Pusat Wikantin Yogi menyampaikan apresiasi atas terbentuknya WHDI di Provinsi Papua Barat Daya yang kini resmi naik status dari tingkat kabupaten.

“Kalau diibaratkan sekolah, WHDI Papua Barat Daya kini naik kelas dari kabupaten menjadi provinsi. Ini berarti tanggung jawabnya semakin besar dan harus diikuti dengan semangat baru untuk membangun kepengurusan hingga ke tingkat kabupaten,” ujarnya.

Wikantin berharap WHDI Papua Barat Daya dapat melahirkan perempuan Hindu yang mandiri, cerdas, santun, dan berkepribadian luhur, serta menjadi mitra aktif pemerintah dalam berbagai program prioritas, khususnya pemberdayaan perempuan dan pengembangan UMKM.

“Kita ini mungkin sedikit secara jumlah, tapi harus kuat secara kualitas. WHDI harus berkolaborasi dengan organisasi perempuan lainnya agar program-program kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan efektif,” tandasnya.

Dengan terbentuknya WHDI Papua Barat Daya, peran perempuan Hindu akan semakin tampak dalam membangun keluarga, masyarakat, dan daerah menuju Papua Barat Daya yang damai, sejahtera, dan berkeadilan gender.

Sementara Pembimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Daya, I Gusti Ketut Suardana, menegaskan bahwa pembentukan WHDI di tingkat provinsi memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah dan memperjuangkan kesetaraan gender di kalangan umat Hindu.

Suardana menilai bahwa kehadiran organisasi ini menjadi momentum penting bagi perempuan Hindu untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan provinsi yang baru terbentuk itu.

“WHDI sangat penting keberadaannya, terutama sebagai wadah bagi perempuan Hindu untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. WHDI harus menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam membangun bidang perempuan secara utuh,” katanya.

Ditambahkanya, salah satu fokus pembangunan perempuan yang perlu diperjuangkan adalah kesetaraan gender dan perlindungan harkat martabat perempuan.

“WHDI harus menjadi lembaga yang memperjuangkan hak-hak wanita Hindu agar mereka memiliki ruang dan kesempatan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,” tegasnya.

Suardana juga menekankan bahwa peran perempuan dalam ajaran Hindu memiliki kedudukan yang sangat penting, sebagaimana digambarkan dalam kisah Ramayana dan Mahabharata.

“Sri Rama dan Sri Krishna memperjuangkan harkat wanita, karena penistaan terhadap perempuan bisa menjadi awal dari kehancuran. Maka WHDI harus menjadi penjaga martabat perempuan Hindu,” tukasnya.

KENN