Koreri.com, Burmeso – Terbengkalainya Pasar Rakyat Burmeso yang dibangun sejak tahun 2011 lalu dengan menggunakan anggaran miliaran rupiah hingga kini tak juga difungsikan.
Terkini, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mamberamo Raya kembali menyoroti soal itu.
Sorotan ini muncul setelah rombongan Dewan yang dipimpin ketuanya Patinus Wanimbo, SH, MH, didampingi Waket I Dony Pateh, Waket III Simon Abaiso, dan Ketua Komisi II Piter Awantano, serta beberapa anggota melakukan peninjauan langsung ke lokasi pasar yang berada di Burmeso tersebut.
Bangunan pasar megah yang digagas dan dibangun pada era kepemimpinan Almarhum Bupati Demianus Kyeuw Kyeuw itu terlihat masih berdiri kokoh, namun sebagian area mulai mengalami kerusakan berat akibat tidak pernah digunakan.
Rumput liar tumbuh di area sekitar bangunan, beberapa pintu mulai berkarat, dan lapak-lapak pedagang tampak kosong tanpa aktivitas dan rusak berat.
Ketua DPRK Patinus Wanimbo yang memimpin peninjauan ke lokasi Pasar Rakyat tersebut mengakui sangat prihatin setelah melihat langsung kondisi pasar tersebut, mengingat besarnya anggaran yang telah dikeluarkan lebih dari satu dekade lalu namun tidak dimanfaatkan.
Menurutnya, pembiaran terhadap aset publik seperti ini merupakan bentuk pemborosan anggaran serta ketidakefektifan perencanaan pembangunan daerah.
“Kami Pimpinan dan Anggota Dewan datang dan melihat sendiri kondisi pasar rakyat burmeso ini, bangunan ini masih baik, tetapi sudah mulai rusak karena dibiarkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Ini proyek besar yang harus memberi manfaat bagi masyarakat, tapi kenapa tidak dimanfaatkan, ini kenapa. Sehingga kami Dewan mendesak Pemerintah Daerah untuk segera mengaktifkan pasar ini dan menyiapkan pengelolaannya,” tegas Patinus Wanimbo

Senada juga disampaikan Wakil Ketua I DPRK Mamberamo Raya Dony Pateh bahwa pasar Rakyat Burmeso tersebut harus segera di fungsikan, karena bangunan tersebut menelan dana yang cukup besar tetapi tidak dimanfaatkan, sehingga Bupati dan Wakil Bupati serta OPD teknis segera mengambil langkah mengoperasikan pasar rakyay tersebut.
“Bangunan pasar ini sudah dibangun oleh pemerintah, mubazir kalau tidak dimanfaatkan. Oleh sebab itu kami dewan telah sepakat untuk mendesak Pemerintah Daerah agar pasar ini harus difungsikan sehingga aktifitas perekomunian berjalan dengan baik . Kami harapkan bupati dan wakil bupati serta dinas terkait mengaktifkan pasar ini, ” jelas Dony Pateh.
Ketua Komisi II Piter Awantano mengakui hasil peninjauan kelapangan oleh Pimpinan dan anggota Dewan merupakan tindaklanjut pertemuan antara DPRK dan Pemda, karena pasar merupakan program prioritas ditahun anggaran 2026 mendatang, karena selama baik masyarakat yang berada di Burmeso dan Kasonaweja berjualan diatas badan jalan baik dan terlihat semrawut wajah kota sehingga harus di relokasi ke Pasar yang layak.
“Kami Dewan segera akan memanggil Dinas terkait untuk melakukan hearing, karena hasil peninjauan kami ke pasar ini, ternyata memang pasar ini perlu ada renovasi terhadap bangunan maupun jalan. Harapkan kita, ini akan kita anggarkan pada tahun 2026 untuk memperbaiki dan merenovai pasar ini dan sarana pendukung lainya agar segera beroperasi,” jelas Piter Awantano.
Dengan berfungsinya Pasar Rakyat Burmeso, masyarakat dapat memperoleh tempat yang layak, karena pasar tersebut berpotensi menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru, terutama bagi mama-mama Papua yang menjadi tulang punggung perdagangan lokal.
NAP












