Koreri.com, Burmeso – Masyarakat Mamberamo Hilir, Kabupaten Mamberamo Raya merasa kecewa lantaran tidak adanya perayaan HUT ke 78 RI oleh Pemerintah distrik setempat.
Akibat, masyarakat kesal terhadap kepemimpinan kepala distrik dan langsung melakukan pemalangan terhadap kantor distrik dan rumah jabatan (rumjab) kepala Distrik Mamberamo Hilir.
“Kami masyarakat Trimuris, Distrik Mamberamo Hilir kecewa terhadap kepemimpinan kepala distrik karena tahun-tahun ini tidak ada perayaan HUT. Sehingga kami kecewa dan palang kantor. Padahal masyarakat punya kerinduan untuk perayaan HUT RI ke 79 tingkat distrik,” ungkap Kepala Kampung Trimuris Agus Kotame, Senin (19/8/2024).
Ternyata ada fakta lainnya dibalik kekesalan masyarakat setempat kepada kepala distrik.
Selama ini, ungkap Agus, Kepala Distrik Mamberamo Hilir jarang berada di tempat tugas untuk melayani masyarakat dan memilih berada di ibukota kabupaten.
Masyakat Trimuris pun mendesak agar Bupati segera melakukan pergantian terhadap yang bersangkutan dan menggantikannya dengan kepala distrik yang baru.
“Jadi sudah hampir satu tahun ini, kepala distrik jarang berada di tempat tugas. Beliau tinggal di kabupaten saja. Jadi kami minta Bupati segera ganti kepala distrik yang baru, baru palang kantor distrik dan rumah jabatan bisa kami buka ,” desak Agus.
Senada juga dikatakan tokoh pemuda kampung Trimuris Tinus Waimbo.
Pemalangan kantor distrik dan rumjab baru akan dibuka setelah tuntutan masyarakat terkait pergantian kepala distrik dikabulkan Bupati.
Karena selama ini kepala distrik tidak pernah ditempat tugas sehingga tahun ini tidak digelar perayaan HUT ke 79 tingkat distrik.
“Sebagai tokoh pemuda, kami sangat kecewa tidak ada upacara HUT tingkat distrik tahun ini bersama masyarakat. Jadi kami minta kepala distrik diganti baru palang bisa dibuka,” tegas Tinus.
Sementara itu, Kepala Distrik Mamberamo Hilir Buche Bilasi yang dikonfirmasi melalui selulernya terkait pemalangan kantor distrik dan rumjab menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
“Memang benar saya tidak berada ditempat tugas dikarenakan sejak menempati rumah jabatan distrik, istrinya sering mengalami sakit dan harus dirujuk ke Jayapura untuk mendapatkan pengobatan,” akuinya.
Terkait dengan perayaan HUT ke 79 yang tidak dilaksanakan tahun ini, diakui Bilasi karena tidak adanya anggaran di distrik untuk menggelar hajatan tersebut sehingga ditiadakan.
“Pertama, saya menyampaikan permohonan maaf karena tidak ada upacara HUT di distrik karena anggaran kami terbatas di DPA. Sehingga tahun ini tidak ada upacara dan saya perintahkan beberapa pegawai distrik dan saya hanya ikut upacara di kabupaten,” urainya.
“Dan kenapa saya tidak menempati rumah dinas kepala distrik? Karena saya dan keluarga masuk tinggal di rumah jabatan, istri saya sakit parah dan harus dirujuk ke Jayapura dan sampai saat ini kondisinya belum pulih. Ini yang menyebabkan saya belum ke tempat tugas di distrik,” jelas Bilasi.
Dia juga menanggapi soal tuntutan masyarakat agar dirinya mengundurkan dari jabatan kepala distrik.
Buche Bilasi menyampaikan jika dirinya secara pribadi telah menyampaikan kepada pimpinan daerah baik Bupati, Sekda dan Asisten agar dirinya diganti. Namun hingga saat ini belum ada pergantian yang dilakukan pimpinan daerah.
“Saya sudah menghadap bapak Bupati dan bapak Sekda untuk saya dipindahkan saja dari Kepala Distrik Mamberamo Hilir, tetapi sampai sekarang saya masih menunggu petunjuk pimpinan,” pungkasnya.
NAP