Koreri.com, Jayapura – Calon Gubernur Papua nomor urut 1 Benhur Tomi Mano (BTM), kembali menunjukkan sikap sederhana dan merakyat dalam setiap langkah politiknya.
Pada Selasa (12/11/2024), BTM bersama rombongan bertolak dari Pelabuhan Jayapura menuju Kabupaten Biak Numfor menggunakan kapal penumpang Pelni, KM Sinabung sebagai bagian dari rangkaian safari politiknya di wilayah adat Saireri.
Meski memiliki opsi untuk menggunakan kapal cepat atau fasilitas eksklusif lainnya, BTM lebih memilih menumpang kapal umum yang juga digunakan masyarakat luas.
Ia ingin merasakan langsung bagaimana kehidupan rakyat dalam perjalanan antarwilayah di Papua dimulai dari Teluk Humboldt menuju Teluk Saireri.
“Naik kapal ini bukan sekadar perjalanan biasa, tetapi bagian dari cara saya menyatu dengan rakyat dan memahami apa yang mereka alami,” ujar BTM singkat saat melangkah menuju dek VI.
Sekitar pukul 14.00 WIT, Benhur Tomi Mano tiba di area Pelabuhan Jayapura. Meski pihak Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) serta awak kapal telah menyiapkan akses khusus melalui tangga VIP, mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu memilih menaiki kapal melalui tangga ekonomi bagian belakang sama seperti penumpang lainnya.
Keputusan ini menuai pujian dari penumpang yang melihat langsung sikap kesederhanaan BTM. Di tengah antrean panjang dan suasana berdesakan, sejumlah penumpang menyapa dengan penuh semangat.
“Selamat siang, Bapak Gubernur!” teriak seorang penumpang dari dek empat.
Dengan senyum hangat, BTM melambaikan tangan sambil menjawab, “Iya, selamat siang juga,” balasnya.
Tak lama berselang, beberapa penumpang mengajaknya berfoto. Ia pun melayani permintaan itu dengan ramah dan sabar, satu per satu, tanpa menunjukkan rasa lelah sedikit pun.
Didampingi sang istri, Kristhina Luluporo Mano, serta tim pemenangan dan para relawan, suasana pun terasa akrab dan penuh kekeluargaan.
“Inilah pemimpin sejati. Lahir dari rakyat, hidup bersama rakyat, dan dicintai oleh rakyat,” ungkap salah satu penumpang yang tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
Tepat pukul 17.00 WIT, kapal mulai olah gerak meninggalkan Pelabuhan Jayapura. Dari sisi kiri kapal, BTM tampak berdiri diam, menatap ke arah daratan yang perlahan menjauh. Ia melambaikan tangan kepada warga yang masih berdiri di atas dermaga, mengantar kepergiannya.
Tatapannya lurus ke arah Teluk Humboldt yang tenang di bawah hamparan perbukitan dan kemegahan Jayapura City. Dalam hatinya, BTM mengungkapkan kesedihannya meninggalkan Tanah Tabi, tanah kelahiran.
“Dengan tuntunan Roh Kudus, saya meninggalkan Tanah Tabi, mengarungi Teluk Saireri dengan membawa sejuta harapan. Harapan akan Papua yang adil, aman, damai, sejahtera, mandiri, berbudaya, dan berdaya saing global,” ucapnya lirih kepada tim Pers internal.
Perjalanan BTM ke Kabupaten Biak Numfor merupakan bagian penting dari rangkaian safari politiknya ke wilayah adat Saireri. Dalam beberapa hari ke depan, ia dijadwalkan mengunjungi beberapa daerah strategis lainnya, seperti Supiori, Waropen, dan Serui (Kepulauan Yapen).
Kampanye dilakukan secara terbatas dan berbasis dialog tatap muka dengan masyarakat setempat. Dalam setiap pertemuan, BTM bersama calon wakilnya, Constant Karma yang juga merupakan putra asli Saireri menyampaikan visi dan misi mereka sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2025–2030.
Keduanya menekankan pembangunan Papua berbasis budaya, pendidikan, infrastruktur yang merata, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan yang berpihak kepada rakyat kecil menjadi titik utama dalam program kerja mereka.
Setelah satu jam kapal meninggalkan Jayapura dan memasuki perairan lepas, BTM akhirnya beristirahat sejenak di kabin kapal. Ia membaringkan tubuhnya, mencoba melepaskan lelah dan memulihkan energi untuk menghadapi perjalanan selanjutnya di Biak Numfor dan sekitarnya.
Perjalanan ini bukan sekadar kampanye, melainkan bagian dari bentuk nyata komitmen BTM untuk menjangkau seluruh masyarakat Papua dari pulau ke pulau, dari teluk ke teluk dengan semangat pengabdian dan cinta akan tanah kelahirannya.
RLS