Koreri.com, Sorong – Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya telah melaksanakan seleksi terbuka (Selter) uji kompetensi dan Assessment untuk mengisi 14 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Selter pengisian JPT Pratama ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Sorong Septinus Lobat bertempat di gedung Lamberth Jitmau, Senin (20/10/2025) dan berlangsung selama satu pekan hingga berakhir, Sabtu (25/10/2025).
Dari 17 jabatan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang dilelang, hanya 14 yang memenuhi syarat yaitu Sekretaris DPRK, Kepala BKPSDM, Kepala BPKAD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala DLH, Kepala Dinas Perindustrian, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Bina Marga dan SDA, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perdagangan, dan Kepala Dinas Kominfo Kota Sorong.
Sedangkan 3 diantaranya tidak memenuhi syarat sehingga tak masuk dalam selter yaitu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sorong, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sorong serta Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Sorong.
Sebanyak 56 aparatur sipil negara (ASN) sebagai peserta mengikuti serangkaian Uji Kompetensi dan Assessment Selter JPT Pratama di lingkungan Pemkot Sorong bertempat di Gedung SMK Negeri 3 Kota Sorong dan Rylich Panorama Hotel Kampung Baru.
Pelaksanaan dua tahapan seleksi itu dilakukan secara bergantian, yaitu, Uji Kompetensi berlangsung di Gedung SMK Negeri 3 Kota Sorong, sedangkan Assessment dijalankan di Rylich Panorama Hotel.
Setiap peserta menjalani rangkaian seleksi selama dua hari, yang mana pelaksanaan harian menguji 14 peserta, sehingga total peserta yang mengikuti seluruh rangkaian mencapai 56 orang.
Kegiatan ini diselenggarakan BKPSDM Kota Sorong dengan dukungan Tim Psikotest dan Kompetensi UPT BKPSDM Provinsi Jawa Timur, para asesor, serta penguji dari kalangan akademisi, tokoh agama dan unsur Pemkot Sorong serta Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.
Wali Kota Septinus Lobat menegaskan bahwa selter ini bertujuan untuk melahirkan pemimpin yang inovatif, kreatif, responsif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Penekanan Wali Kota pada objektivitas juga tercermin dalam pemilihan asesor dari berbagai daerah untuk melakukan penilaian berbasis kompetensi dan rekam jejak peserta.
Secara teknis, panitia menggunakan empat indikator penilaian: seleksi administrasi dan rekam jejak (20%), seleksi kompetensi (25%) yang dilaksanakan oleh BKPSDM Provinsi Jawa Timur, penulisan makalah (20%), dan wawancara (35%) yang ditangani panitia seleksi.
Dengan rampungnya tahapan Uji Kompetensi dan Assessment, panitia kini akan merekap hasil penilaian untuk dilanjutkan pada proses evaluasi akhir.
Wali Kota Sorong berharap, seleksi yang telah dilaksanakan menghasilkan pejabat yang memiliki kapabilitas manajerial, dedikasi tinggi, dan komitmen terhadap pelayanan publik, demi mendukung pembangunan Kota Sorong sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat Daya.
RED













