Koreri.com, Jayapura – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua Kombes Pol AM. Kamal melaksanakan tatap muka bersama perwakilan Komunitas/Netizen se- Kota/Kabupaten Jayapura di lantai II Cafe Black Of Box (BOB) Distrik Abepura, Rabu (5/8/2020).
Tatap muka ini dalam rangka mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Provinsi Papua.
Selain Kabid Humas, turut hadir Kasubid PID Bid Humas Polda Papua, Kompol Rudolf, SH. MH, Kasubid Multimedia Bid Humas Kompol Anton Ampang, personel Bid Humas Polda Papua serta perwakilan Komunitas/Netizen se-Kota Jayapura.
“Di tahun 2020 ini ada beberapa agenda penting yang akan kita hadapi yaitu yang pertama Pilkada untuk 11 Kabupaten di Provinsi Papua pada Desember mendatang,” terang Kabid Humas.
Meski Kabupaten dan Kota Jayapura tidak melaksanakan Pilkada, akan tetapi permasalahan yang terjadi disana akan bias ke ibukota provinsi di ujung timur Indonesia ini dan mempengaruhi situasi di wilayah itu.
“Kita juga akan menghadapi PON XX tahun 2021, namun dengan mewabahnya Covid-19 di tanah air sehingga pelaksanaan PON yang seharusnya diselenggarakan tahun ini di undur ke 2021,” sambungnya.
Maka perlu adanya persiapan menghadapi agenda-agenda besar dimaksud dan Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
“Sehingga kami mengundang para netizen yang aktif dalam media sosial bersama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada dan PON XX,” cetus Kabid Humas.
Diperlukan juga saran dari para netizen agar langkah yang diambil baik untuk kedepan dan manajemen di bangun tetap tercipta suasana Papua yang aman dan damai.
“Karena aman dan damai bukan saja milik atau tanggung jawab kepolisian tapi seluruh elemen masyarakat,” kata Kabid Humas.
Perwakilan Komunitas/Netizen, Ketua Umum Forum Komunitas Jayapura, Fredy, menyampaikan terima kasih kepada Polda Papua karena telah diundang mengikuti tatap muka bersama netizen.
“Jadi, membahas terkait Pilkada bukan berarti berbau politik namun mengenai keamanan ke depan seperti apa? Dan PON sendiri sangat penting untuk pemuda Papua karena ini adalah ajang menunjukan bakat yang dimiliki mereka,” sambungnya.
Salah satu audiens dari Komunitas Hourt Earth Jayapura mengatakan, di Papua perlu ada imbauan terkait penggunaan mahkota Cendrawasih, karena penggunaan mahkota tidak dapat atau dikenakan pada orang lain selain kepala suku.
“Sehingga perlunya sosialisasi dan pembatasan penggunaan mahkota Cenderawasih untuk melestarikan hewan yang dilindungi,” dorongnya.
Ada juga peserta yang berharap pada momen nasional nantinya, ada wadah untuk UKM agar bisa berjualan pada momen-momen tersebut.
Sekretaris Info Kejadian Kota Jayapura (IKKJ) Rebeka, mengatakan selama ini telah bekerja sama dengan Polda dan Polres dalam penyebaran informasi.
“Kami sendiri memberikan informasi selalu memfilter apakah layak untuk dikonsumsi masyarakat Papua dan saya mengajak teman-teman agar bisa seperti itu,” akuinya.
Melihat dari sisi kamtibmas bahwa tingkat kejahatan mulai menurun karena kinerja Kepolisian, penertiban waktu terkadang memberikan plus dan minus yang diperuntukan demi keamanan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Komunitas Sahabat Klemen Tinal yang sebelumnya menegaskan alasan penggunaan nama Klemen Tinal bukan berarti menyangkut ke arah politik, tetapi berbentuk sosial.
“Kami menyukai beliau (Klemen Tinal) oleh karena itu, kami membuat nama komunitas seperti itu. Walaupun nama komunitas kami seperti itu namun kegiatan yang kami lakukan berbentuk sosial, seperti kegiatan pembagian masker dan kegiatan sosial lainnya,” tegasnya.
Dari Komunitas pemerhati Disabilitas, mengatakan pihaknya berharap melalui media apa saja ada kegiatan sosialisasi yang dilakukan terhadap para penyandang disabilitas di Papua seperti menjelang Pilkada nantinya.
“Karena contoh tahun lalu dengan kurangnya sosialisasi terkait Pilkada sehingga kami sulit untuk melakukan dalam hal pencoblosan,” akuinya.
Ke depan, informasi yang di update dimuat juga untuk penyandang disabilitas.
Adapun tanggapan dari Kabid Humas yaitu bahwa sudah ada UU yang mengatur perlindungan mengenai penggunan mengenai atribut mahkota Cendrawasih apalagi hewan tersebut yang dilindungi.
Dan, sudah ada imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan mahkota Cenderawasih imitasi.
“Kita juga perlu merundingkan usaha dan tempat wisata agar bisa di upload pada media namun kita juga perlu banyak membaca media agar tidak ketinggalan berita lebih jauh. Saya rasa kegiatan ini perlu mengajak teman – teman yang lain karena kalau cuma 15 orang yang memperhatikan lingkungan maka pengaruh itu tidak dengan mudah dipandang oleh masyarakat,” tandasnya.
Situasi covid terlihat kondusif namun ada juga pelaku kejahatan yang begitu tega karena memanfaatkan situasi yang sepi untuk melancarkan aksinya.
“Oleh karena itu, bapak dan ibu bisa lebih berhati-hati menggunakan harta pribadinya. Dan kalau ada informasi yang tidak jelas agar segera informasikan kepada kami. Bila terbukti informasi itu tidak benar maka kami akan langsung menghapus berita itu agar situasi kamtibmas tetap terjaga,” tukasnya.
VER