Koreri.com, Jayapura – Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) kembali berulah dengan menembak kendaraan Pemerintah daerah (Pemda) yang mengangkut logistik milik TNI di Serambakon, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan selaku Dankolakops membenarkan kejadian itu.
Personel dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 312/KH Pos Serambakon saat melakukan perjalanan menuju Oksibil menggunakan mobil dinas Pemda setempat untuk mengambil logistik ditembaki KSB dari jarak 200-an meter.
“Dari kejadian ini, anggota saya mengalami luka ringan dan tidak mengkhawatirkan. Saat ini mereka sudah mendapat tindakan medis ringan di RSUD Oksibil,” terangnya di Jayapura.
Personel Satgas Pamtas 312/KH yang terluka yakni Prada Haldan terkena serpihan proyektil pada kaki dan Prada Goesmansyah mengalami memar pada dada sebelah kiri akibat benturan kendaraan.
Danrem menuturkan serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KSB tidak menghendaki daerahnya dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.
“Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun wilayah lainnya sudah jelas tujuannya. TNI ada untuk membantu Pemerintah dalam membangun daerahnya, juga membantu masyarakat agar ada solusi terhadap berbagai kesulitan masyarakat setempat,” tuturnya.
Dengan kejadian ini pula, kata Danrem, semakin menunjukkan dan membuktikan bahwa KSB tidak memihak pembangunan dan tidak memihak masyarakat.
“Mereka (KSB, red) hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan semakin biadab,” kecamnya.
Diketahui bersama, sederetan teror yang dilakukan seperti pembunuhan tukang ojek, Saly (27) di distrik Oksob pada 27 Februari 2020 dan penembakan pesawat CASA CN A-2909 milik TNI-AU pada 23 Maret 2020 silam, sehingga mengakibatkan masyarakat ketakutan dan penerbangan juga dihentikan.
“Mereka (KSB) menginginkan keamanan terganggu sehingga semua tidak berjalan seperti roda perekonomian tidak berjalan, roda pemerintahan tidak berjalan. Mereka adalah kelompok kriminal yang harus kita lawan bersama baik masyarakat, Pemerintah daerah dan seluruh komponen lainnya kita harus bersatu karena jelas-jelas mereka tidak memihak masyarakat,” pintanya.
Danrem menekankan bahwa upaya TNI untuk membantu Pemda harus terus dilakukan dan tidak boleh terhenti hanya karena ada gangguan-gangguan dari kelompok bersenjata yang berseberangan.
”Pembangunan harus terus berjalan, agar kehidupan masyarakat Papua semakin baik ke depanya,” tegasnya.
AND