Koreri.com, Manokwari– Untuk merawat kebersamaan dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia maka Polda Papua Barat menggelar acara Coffee Morning, mengumpulkan para Tokoh masyarakat, adat, agama, ketua DPR-PB, MRPB, Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/ Kasuari.
Acara Coffee Morning bertajuk “Merawat Kerukunan antar umat beragama di Papua Barat” berlangsung di Aula Arfak Convention Hall Polda Papua Barat, Rabu (31/3/2021).
Dalam Coffee Morning tersebut para tokoh lintas agama mengucapkan ikrar persatuan, merawat kerukunan antar umat beragama, supaya masyarakat selalu hidup bersama tanpa dipengaruhi informasi yang menyesatkan.
Dua point penting yang ditegaskan dalam deklarasi merawat kerukunan antar umat beragama di Papua Barat yaitu Pertama, mengutuk keras aksi terorisme di Kota Makassar serta Kedua, menolak segala bentuk aksi kekerasan dan terorisme di Indonesia, dilanjutkan dengan penandatanganan.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing,S.I.K.,M.Si mengatakan yang terpenting menciptakan situasi kondisi Papua Barat lebih kondusif dengan memperhatikan kasus terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu.
“Kejadian di Makassar jadi acuan buat kita supaya kebersamaan ini untuk betul-betul kita hindari persoalan terorisme merembes sampai ke Papua Barat.” Ucap Kapolda Irjen Pol Tornagogo Sihombing kepada awak media usai mengikuti Coffee Morning.
Sejumlah langkah kongkrit yang ditempuh untuk mengantisipasi terjadi aksi terorisme di wilayah hukumnya, Kapolda Papua Barat menugaskan Kapolres jajaran untuk selalu meningkatkan pengamanan secara maksimal.
Apalagi mendekati perayaan paskah maka sterilisasi pengamanan Gereja dilakukan secara maksimal sehingga tidak mengganggu proses ibadah yang dilakukan umat kristiani di Papua Barat. Ditegaskan Kapolda bahwa sterilisasi gereja dilakukan mulai besok, Kamis (1/4/2021).
Tornagogo menuturkan bahwa situasi kamtibmas Papua Barat hingga saat ini masih dalam kondisi aman dan kondusif, tidak ada gangguan terorisme apa pun, diharapkan jangan ada yang masuk di Papua.
“Semua umat beragama ikut mendukung untuk melaporkan sekecil apapun terkait dengan masalah-masalah pelaku teror seperti ini.” Ujarnya.
KENN