Pempus Harus Jadikan Perempuan Papua Icon PON XX

IMG 20210603 WA0003
Legislator Papua Barat Febry Jein Andjar.(Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari – Menjelang pelaksanaan pekan olahraga nasional (PON) ke XX tahun 2021 pemerintah pusat diminta jangan membuat kebijakan yang menimbulkan persoalan baru.

Pasalnya, masyarakat papua sudah menolak pelaksanaan event olahraga selevel nasional ini digelar disana, ditambah lagi pemerintah pusat menunjuk artis ibukota Jakarta, Nagita Slafina sebagai icon PON XX.

Anggota DPR Papua Barat Febry Jein Andjar menegaskan, pemerintah pusat harus melihat persoalan ini secara jelas supaya pelaksanaan PON XX berjalan dengan baik.

Dikatakan politisi Golkar ini bahwa pemerintah pusat harus menggantikan Nagita Slafina sebagai icon pesta olahraga ini.

Karena pemerintah pusat harus menunjukan perempuan asli papua atau yang pernah berkontribusi di negeri cenderawasih ini sebagai icon PON XX.

“Intinya saya sebagai perwakilan perempuan di legislatif DPR Papua B dengan tegas mengkritik terpilihnya Nagita Slafina sebagai icon PON XX  di Provinsi Papua, karena artis tersebut tidak merepresentasikan Perempuan Asli Papua, apalagi perhelatan tersebut diadakan ditanah Papua,” tegas Febry Jein Andjar dalam konfrensi persnya di Manokwari, Kamis (3/6/2021).

Legislator Papua Barat dua periode itu pemeritah pusat jelih melihat persoalan ini dan segera dibenahi sehingga tidak menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat asli papua.

“Semoga hal ini menjadi perhatian pemerintah agar cepat dibenahi agar tidak menimbulkan rasa kecewa kami sebagai masyarakat Papua/ Papua barat,  berikan kesempatan kepada perempuan asli Papua untuk mempresentasikan dan menunjukkan eksistensi mereka ditanah mereka sendiri atau di event – event nasional/internasional lainnya.” pungkasnya.

KENN