Koreri.com, Jayapura – Anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, mengatakan manajemen Persipura tidak beretika terhadap pemberhentian “secara tidak hormat” terhadap dua Pemain senior Persipura, Boaz Solossa dan Tinus Pae.
Menurut Mandenas, selama ini Boas Solossa dan Tinys Pae merupakan icon, pahlawan, figur panutan, dari kesebelasan Tim Persipura Jayapura.
Dikatakan, keputusan Manajemen untuk mengeluarkan Boci dan Tipa terkesan terlalu emosional tanpa mempertimbangkan faktor psikologis mereka sebagai pemain senior Persipura.
“Mengingat mereka berdua merupakan pahlawan sepak bola dari tanah Papua yang sukses berkiprah di tanah air, serta kancah Internasional,” kata Yan Mandenas dalam rilisnya, Kamis (8/7/2021).
Mandenas juga berharap, Manajemen sesegera mungkin melakukan klarifikasi terhadap status pemberhetian Bochi dan Tipa sehingga tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan seperti yang sudah terjadi hingga hari ini.
“Adanya kejanggalan yang digunakan Manajemen sebagai alasan di keluarkannya kedua punggawa Persipura yang sudah sangat berjasa mengharumkan dan membesarkan nama Papua itu sendiri lewat olahraga yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia ini,” ujarnya.
Dikatakan, jika dicermati dari berbagai informasi yang berkembang terhadap dua punggawa Persipura yang di keluarkan dari tim.
Mandenas berharap Manajemen harus melakukan pemulihan nama baik kedua pemain tersebut secara resmi ke publik mengingat alasan pemberhentian dianggap sangat tidak mendasar karena selama mereka bermain di Persipura, manajemen sangat memahami karakter setiap pemain senior yang suda lama merumput bersama Persipura.
“Alasan indisipliner yang dijatuhkan pada Bochi dan Tipa terkesan sanggat emosional, tidak mengedepankan etika, serta tidak apresiatif terhadap apa yang sudah seorang Boaz Solossa dan Tinus Pae lakukan dan berika kepada Tim Persipura hingga bisa dikenal secara luas baik di kancah nasional maupun internasional,” kata Yan Mandenas.
SEO
